Oleh: Tita Rahayu Sulaeman
Linimasanews.com—Sahabat mungkin pernah mendengar, sebagian dari teman-teman perempuan kita berkata bahwa ia lebih nyaman berteman dengan laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Alasannya beragam. Ada yang merasa laki-laki lebih pengertian. Ada juga yang berpendapat kalau perempuan lebih mudah tersinggung atau terbawa perasaan sehingga ia lebih nyaman bersahabat dengan laki-laki. Tapi, Sahabat, apakah boleh kita bersahabat dengan lawan jenis?
Kehidupan kita saat ini sangat memungkinkan laki-laki dan perempuan untuk bertemu dan berinteraksi seolah tanpa batasan, jika bukan individu yang bersangkutan yang membuat batasan. Bertemu setiap hari dalam satu tempat yang sama, menjadikan komunikasi terjalin secara terus-menerus. Di lingkungan rumah, sekolah, kantor atau bahkan di sosial media. Maka, tak heran, ada laki-laki dan perempuan bisa bersahabat.
Sahabat, sebagai manusia yang merupakan makhluk sosial, setiap orang pastilah membutuhkan kehadiran seorang teman atau sahabat. Kehadirannya bisa menjadi tempat berbagi cerita, saling membantu saat kesulitan, selalu ada dalam suka dan duka. Ke mana pun selalu bersama.
Namun ,sebagai seorang Muslim, memilih sahabat tentu harus berhati-hati. Apalagi jika persahabatan yang dimaksud adalah interaksi yang intens dengan lawan jenis. Sebab, dikhawatirkan akan menjadi celah timbulnya fitnah.
Islam mengatur sistem pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Ada batasan ketika berinteraksi dengan lawan jenis. Seperti, harus menundukkan pandangan, tidak boleh berduaan, tidak boleh juga ikhtilat (campur baur). Interaksi yang diperbolehkan antara laki-laki dan perempuan hanya sebatas pada hal-hal yang diperbolehkan hukum syara’. Misalnya, jual beli, pengobatan atau pendidikan. Maka, interaksi persahabatan tidak dibenarkan bagi mereka yang berlawanan jenis.
Sebagai seorang Muslimah, kita harus selalu ingat bahwa setiap tindakan kita terikat dengan hukum syara’. Dalam hal berteman pun, kita harus tetap mengikuti aturan dari Sang Pencipta.
Allah SWT adalah yang paling memahami setiap hamba-Nya. Secara naluriah manusia telah Allah ciptakan dengan kecenderungan perasaannya terhadap lawan jenis. Naluri ini harus tetap terjaga. Hanya boleh dipenuhi dengan cara yang halal.
Aturan-aturan yang Allah tetapkan adalah bentuk penjagaan terhadap laki-laki dan perempuan agar tidak terjerumus dalam maksiat. Perempuan tidak pernah benar-benar tahu, apa yang ada di dalam benak laki-laki ketika mereka bersama. Laki-laki bisa saja berlaku baik terhadap perempuan. Namun, jika ada rasa takut dalam dirinya terhadap Allah SWT, maka tentu ia tidak akan mendekati apa pun yang Allah larang. Seperti, menjalin interaksi yang intens dengan perempuan.
Maka, Sobat, sebaik-baiknya laki-laki bukanlah ia yang ‘meratukan’ dirimu. Melainkan, ia yang menjaga interaksinya denganmu.
Bersahabatlah dengan sesama perempuan. Milikilah sahabat yang tidak hanya ada saat suka maupun duka. Namun, kehadirannya membawa diri kita pada kebaikan. Kehadirannya membuat kita menjadi hamba Allah yang semakin taat. Sahabat sejati ialah ketika langkah kaki seiring sejalan tak hanya di dunia, tapi juga hingga ke surga-Nya.