Cara Menumbuhkan Cinta kepada Allah

0
204

Oleh: Mesi Awaliyah

Ipteng—Cinta adalah hal yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan, baik cinta kepada makhluk apalagi cinta kepada Sang Pencipta. Dua insan yang sedang jatuh cinta rela melakukan apa pun untuk sang kekasih yang dicintainya. Tidak hanya itu, seorang anak yang memang benar-benar cinta kepada orang tuanya juga akan selalu mematuhi dan mengikuti apa pun yang diperintahkan orang tuanya.

Begitu pun cinta kepada Sang Khalik Allah SWT. Jika memang cinta, maka otomatis kita akan melakukan apa pun yang Allah perintahkan dan akan menjauhi apa pun yang Allah larang tanpa memilah mana yang terasa baik dan ringan dikerjakan akan dilakukan dan mana yang terasa buruk dan sulit dikerjakan akan ditinggalkan. Seperti firman Allah SWT:

“Katakanlah, “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imron: 31)

Sudah seharusnya seorang mukmin yang mengaku cinta kepada Allah akan menjadikan hukum syara’ sebagai standar kehidupannya, bukan berdasarkan logika, adat istiadat, atau standar perasan.

“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An-Nisa: 65)

Dan juga firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah:208)

Namun, untuk masuk Islam secara keseluruhan itu seperti apa? Memang apa saja yang harus kita lakukan dan kita tinggalkan? Secara umum, Islam mencakup tiga aspek ibadah, pertama, hubungan manusia dengan Allah, seperti Ibadah (sholat, puasa, zakat dll). Kedua,
Hubungan manusia dengan dirinya sendiri
Seperti akhlak, makanan dan minuman, pakaian, dll. Ketiga, hubungan manusia dengan manusia yang lain, seperti keluarga (nafkah, waris, dll), hubungan manusia masyarakat (muamalah : jual beli, upah mengupah dll), dengan negara negara (sistem ekonomi, pendidikan, uqubat, dll.).

Seluruh perkara ini harus kita laksanakan. Namun, sudah berapa besar kita yang laksanakan? Poin pertama banyak yang melakukan walaupun masih ada juga yang tidak melakukan. Adapun poin dua, ada yang melakukan walaupun masih ada juga yang tidak melakukan. Sedangkan poin ketiga, bagian negara tidak dilakukan sama sekali karena tidak bisa dilakukan tanpa ada sistem negara yang mendukung. Jika selama ini tidak dilakukan, maka selama ini juga kita menerima dosa investasi.

Apa pun yang kita lakukan harus berdasarkan standar hukum Islam, wajib, haram, sunah, makruh, dan mubah. Ketika kita melaksanakan semua itu, insyaallah akan banyak keberkahan dan balasan terbaik di sisi Allah.

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan melaksanakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan ialah surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Demikianlah balasan bagi orang-orang yang takut (takwa) kepada Tuhan.” (QS. Al-Bayyinah: 7-8)

Inilah wujud cinta seorang hamba kepada Rabbnya, tidak lain dengan menjalankan aktivitas hanya untuk meraih ridhonya dengan melaksanakan seluruh perintah dan larangannya.

Wallahu a’lam bissowab.

Artikulli paraprakPerbaikan Jalan Menunggu Viral?
Artikulli tjetërIndonesia Darurat Pornografi, Kenapa Begini?
Visi : Menjadi media yang berperan utama dalam membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhan mengembalikan kehidupan Islam. Semua isi berupa teks, gambar, dan segala bentuk grafis di situs ini hanya sebagai informasi. Kami berupaya keras menampilkan isi seakurat mungkin, tetapi Linimasanews.com dan semua mitra penyedia isi, termasuk pengelola konsultasi tidak bertanggungjawab atas segala kesalahan dan keterlambatan memperbarui data atau informasi, atau segala kerugian yang timbul karena tindakan berkaitan penggunaan informasi yang disajikan. Linimasanews.com tidak bertanggungjawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis yang dihasilkan dan disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik “publik” seperti Opini, Suara Pembaca, Ipteng, Reportase dan lainnya. Namun demikian, Linimasanews.com berhak mengatur dan menyunting isi dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menjauhi isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras. Segala isi baik berupa teks, gambar, suara dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Linimasanews.com. Semua hasil karya yang dimuat di Linimasa news.com baik berupa teks, gambar serta segala bentuk grafis adalah menjadi hak cipta Linimasanews.com Misi : * Menampilkan dan menyalurkan informasi terbaru, aktual dan faktual yang bersifat edukatif, Inspiratif, inovatif dan memotivasi. * Mewadahi bakat dan/atau minat sahabat lini masa untuk turut berkontribusi membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhannya mengembalikan kehidupan Islam melalui literasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini