Fenomena Artis Mau Jadi Pejabat

0
265

Suara Pembaca

Pendaftaran bakal calon anggota legislatif Pemilu 2024 sudah resmi ditutup. Sebanyak 18 partai politik nasional peserta pemilu telah mendaftarkan caleg yang akan berkompetisi memperebutkan kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Tidak ketinggalan, sejumlah artis Indonesia juga turut memperebutkan kursi DPR RI periode 2024-2029 ini, mulai dari artis sinetron sampai pelawak. Banyak masyarakat yang menyangsikan kapabilitas dan kapasitas artis dalam menjalankan tugasnya nanti sebagai wakil rakyat.

Masyarakat menilai caleg dari kalangan artis hanya digunakan oleh partai politik sebagai pendongkrak suara saja. Sementara mereka tidak cukup menonjol dalam mengemukakan gagasannya di parlemen.

Fenomena ini adalah cerminan politik demokrasi. Siapa tenar, dia yang memiliki peluang untuk menang. Apalagi kalau bermodal dan good looking. Di sisi lain, bagi calon wakil rakyat atau pemimpin, kekuasaan pemerintahan hanya diartikan sebagai mata pencaharian. Bahkan, ajang untuk memperkaya diri dan kelompok. Maka dari itu, kualitas pemimpin tidaklah diperhitungkan. Namun, eksistensi caleg lebih diutamakan.

Dari sini, tidaklah aneh jika kalangan artis ramai-ramai masuk ke parlemen walau kapasitas mereka belum sampai tataran level negarawan. Hal ini tentu sangat berbeda dengan karakter pejabat yang dilahirkan oleh sistem Islam. Seorang pemimpin atau wakil rakyat di dalam Islam, dipilih berdasarkan ketaqwaan dan kemampuannya (kafa’ah). Islam memandang bahwa jabatan kekuasaan adalah amanah besar. Baik dan buruknya pengaturan urusan rakyat bergantung pada kualitas pemimpinnya.

Para pemimpin yang lahir dalam sistem Islam mereka sangat memahami amanah kekuasaan, sebagaimana yang diperintahkan syariat. Maka, selama 1300 tahun berdiri, para khalifah senantiasa hadir untuk mengurusi umat dan kepentingan agama dan umat bukan yang lain.

Wulan Syahidah
Bogor

Artikulli paraprakPerilaku Bullying Anak Makin Sadis, Buah Penerapan Kapitalisme
Artikulli tjetërIlusi Mengentaskan Pengangguran dalam Sistem Kapitalisme
Visi : Menjadi media yang berperan utama dalam membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhan mengembalikan kehidupan Islam. Semua isi berupa teks, gambar, dan segala bentuk grafis di situs ini hanya sebagai informasi. Kami berupaya keras menampilkan isi seakurat mungkin, tetapi Linimasanews.com dan semua mitra penyedia isi, termasuk pengelola konsultasi tidak bertanggungjawab atas segala kesalahan dan keterlambatan memperbarui data atau informasi, atau segala kerugian yang timbul karena tindakan berkaitan penggunaan informasi yang disajikan. Linimasanews.com tidak bertanggungjawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis yang dihasilkan dan disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik “publik” seperti Opini, Suara Pembaca, Ipteng, Reportase dan lainnya. Namun demikian, Linimasanews.com berhak mengatur dan menyunting isi dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menjauhi isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras. Segala isi baik berupa teks, gambar, suara dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Linimasanews.com. Semua hasil karya yang dimuat di Linimasa news.com baik berupa teks, gambar serta segala bentuk grafis adalah menjadi hak cipta Linimasanews.com Misi : * Menampilkan dan menyalurkan informasi terbaru, aktual dan faktual yang bersifat edukatif, Inspiratif, inovatif dan memotivasi. * Mewadahi bakat dan/atau minat sahabat lini masa untuk turut berkontribusi membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhannya mengembalikan kehidupan Islam melalui literasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini