Hisab Diri sebelum Hubungan Pengikat Manusia Terputus

0
408

Oleh : Novida Sari, S.Kom.
(Ketua Forum Muslimah Peduli Generasi Mandailing Natal)

Linimasanews.com—Sudah fitrahnya, di dalam diri manusia tersimpan rasa cinta. Orang beriman dengan kecintaan mereka kepada Allah Swt. dengan kecintaan yang sungguh-sungguh. Sedangkan orang zalim dengan kecintaan mereka pada selain Allah Swt. untuk memperoleh kesenangan duniawi. Kecintaan orang zalim ini merupakan ‘tandingan’ yang dibuat manusia selain dari Allah Swt. berupa malaikat, setan, maupun dari golongan manusia yang memiliki pengaruh seperti pimpinan, pasangan hidup, termasuk tokoh yang dikagumi. Mereka semua ini kelak akan melepaskan diri dari orang yang mengikutinya. Allah Swt. berfirman:

إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا وَرَأَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْأَسْبَابُ

Artinya: “(yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.” (TQS. Al-Baqarah: 166).

Allah Swt. menggunakan harfu tadzkir إِذْ untuk menjelaskan hal yang belum terjadi, namun Allah Swt. menggunakan fi’il madi setelahnya. Dimana fi’il madi ini dipakai untuk hal yang telah berlalu, padahal ini belum terjadi. Maknanya, إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang yang mengikutinya. Hal ini akan berlalu, namun akan dipertanggungjawabkan akibat perbuatan di dunia itu kelak di akhirat secara sendiri-sendiri.

Para Malaikat berlepas diri dari mereka karena di dunia mereka yang menjadikan malaikat ini tandingan Allah Swt. telah menyangka bahwa mereka telah beribadah kepada para malaikat tersebut, maka para Malaikat berkata:
تَبَرَّأْنَآ اِلَيْكَ مَا كَانُوْٓا اِيَّانَا يَعْبُدُوْنَ …….
Artinya: “…. kami menyatakan berlepas diri (dari mereka) kepada Engkau, mereka sekali-kali tidak menyembah kami.” (TQS. Al Qashas: 63)

Setan pun kelak akan melepaskan diri dari pengikutnya. Sebagaimana firman Allah Swt:

“Dan setan berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu, tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekadar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sungguh, orang yang zalim akan mendapat siksaan yang pedih.” (TQS. Ibrahim: 22)

Begitupun dari golongan manusia, seperti firman Allah Swt. dalam Al-Qur’an surat Saba’ ayat 32:

قَالَ الَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْا لِلَّذِيْنَ اسْتُضْعِفُوْٓا اَنَحْنُ صَدَدْنٰكُمْ عَنِ الْهُدٰى بَعْدَ اِذْ جَاۤءَكُمْ بَلْ كُنْتُمْ مُّجْرِمِيْنَ

Artinya: “Orang-orang yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah, “Kamikah yang telah menghalangimu untuk memperoleh petunjuk setelah petunjuk itu datang kepadamu? (Tidak!) Sebenarnya kamu sendirilah orang-orang yang berbuat dosa.”

Ketika manusia melakukan ketaatan kepada pimpinan dalam hal kezaliman di dunia, maka kelak hubungan pimpinan dengan bawahan akan terputus. Begitu juga ketaatan untuk menyenangkan pasangan hidup dengan jalan kezaliman, maka kelak hubungan suami istri akan terputus. Sehingga kalimat
وَرَأَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْأَسْبَابُ
“dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.” Yaitu, tertutuplah bagi mereka berbagai jalan keluar dan mereka tidak mendapatkan tempat untuk berlindung. Atha’ berkata, dari Ibnu Abbas ra. tentang ayat وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْأَسْبَابُ dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali, beliau berkata bahwa yang dimaksud adalah hubungan kasih sayang.

Oleh karenanya, semasa hidup di dunia seorang beriman harus senantiasa menghisab diri sebelum nanti dihisab oleh Allah Swt. Bertemanlah dengan orang yang beriman, kelak mereka akan saling memberi syafaat, memberikan kesaksian kepada Allah Swt. tentang persaudaraan akidah dan perjuangan dakwah Islam di dunia. Tidak seperti orang zalim yang akan saling mencaci dan menyeret meskipun mereka berteman setia selama di dunia.

Wallahu a’lam bishshawab

Artikulli paraprakDahsyat Mahluk Bermahkota
Artikulli tjetërWaspada Bahaya Limbah Infeksius
Visi : Menjadi media yang berperan utama dalam membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhan mengembalikan kehidupan Islam. Semua isi berupa teks, gambar, dan segala bentuk grafis di situs ini hanya sebagai informasi. Kami berupaya keras menampilkan isi seakurat mungkin, tetapi Linimasanews.com dan semua mitra penyedia isi, termasuk pengelola konsultasi tidak bertanggungjawab atas segala kesalahan dan keterlambatan memperbarui data atau informasi, atau segala kerugian yang timbul karena tindakan berkaitan penggunaan informasi yang disajikan. Linimasanews.com tidak bertanggungjawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis yang dihasilkan dan disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik “publik” seperti Opini, Suara Pembaca, Ipteng, Reportase dan lainnya. Namun demikian, Linimasanews.com berhak mengatur dan menyunting isi dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menjauhi isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras. Segala isi baik berupa teks, gambar, suara dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Linimasanews.com. Semua hasil karya yang dimuat di Linimasa news.com baik berupa teks, gambar serta segala bentuk grafis adalah menjadi hak cipta Linimasanews.com Misi : * Menampilkan dan menyalurkan informasi terbaru, aktual dan faktual yang bersifat edukatif, Inspiratif, inovatif dan memotivasi. * Mewadahi bakat dan/atau minat sahabat lini masa untuk turut berkontribusi membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhannya mengembalikan kehidupan Islam melalui literasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini