Oleh: Purwaningsih
Bertafakur mendengar lantunannya
Merdunya menyusup sampai kalbu
Bulir air mata mengalir sendu
alunan syahdu dalam riak kehidupan
Hati bergetar dalam senandung kesunyian
Iman berbalut taqwa tumpah ruah
Terbuai akan kebesaran kalam-Mu
Rajanya syair kehidupan
Bagaimana aku tidak membacanya?
Bagaimana aku tidak mempelajarinya?
Bagaimana aku tidak mentadaburinya?
Bagaimana aku tidak memgamalkannya?
Dengan kalam-Mu…
Engkau menuntun langkahku
mengarungi gelombang kehidupan
Dengan ayat-ayat cinta-Mu
Engkau hilangkan gundah gulana
Dengan tiupan mantra-mantra-Mu
Engkau mengobati segala sakitku
Engkau menentramkan segala keresahanku
Aku ingin selalu mendekapnya
Dengan sepenuh jiwaku
Kelak kau yang akan menemaniku
Dalam sepi yang tiada bertepi
Dalam gelisah yang tiada berujung
Tak pernah terpikir meninggalkannya
Tak pernah terlintas mengabaikannya
Kubaca dalam setiap sujudku
Kutartilkan dengan tajwid atas ajaran-Mu
Kupelajari melalui tafsirnya
Mentadaburi dalam setiap mushafnya
sebagai wujud cinta yang tak pernah sirna
Mengamalkan dalam kehidupan nyata
Mukjizatnya sepanjang masa
Sinarnya tak pernah padam
Syafaatnya bagaikan air segar
Siapapun yang meneguk air cawannya
Tiada sengsara selamanya