Kornas Kohati-HMI Kritisi Kegagalan Pembangunan Pemuda

0
152

Linimasanews.com—Ketua Kornas Kohati- HMI periode 2018-2020, Apri Hardiyanti, S.H. membeberkan kritiknya atas kegagalan negara dalam mewujudkan tujuan pembangunan pemuda yang disebutkan Undang-Undang nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan.

“Di situ tujuan pembangunan pemuda adalah membentuk pemuda yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki akhlak mulia, kreatif, memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, berdasarkan undang-undang 45. Tapi, mari kita kritisi poin-poinnya itu,” ungkapnya dalam Risalah Akhir Tahun 2022: Peduli Generasi Pemimpin Umat, Sabtu (31/12/2022) di Jakarta.

Apri menilai, narasi sekuler kapitalis mendominasi implementasi regulasi tersebut. Menurutnya, melalui instrumen lembaga dan kementeriannya negara sibuk membentuk duta-duta moderasi, melawan ekstremisme, melabeli radikal kepada pemuda yang belajar Islam dan menunjukkan identitas keislamannya.

Akibatnya, menurut Apri, terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa hanya jadi idealita yang tidak mungkin terealisasi di sistem saat ini.

“Justru pemuda-pemuda saat ini dengan bangganya menyuarakan: lawan syariat Islam, lawan ekstrimisme,” ujarnya.

Selanjutnya, dalam hal mewujudkan pemuda berakhlak mulia, Apri menilai saat ini terjadi krisis akhlak dan degradasi moral yang disebabkan tidak menjadikan nilai agama sebagai standar.

“Yang dijadikan standar adalah nilai-nilai HAM, kesetaraan gender, kemudian nilai-nilai liberal, seperti yang tertuang di dalam permen dikbudristek kemarin yang no. 30 tahun 2021 yang kontroversi, di mana itu legalisasi zina di kampus, legalisasi di kalangan pemuda,” terangnya.

Sementara itu, dalam hal kepemimpinan dan kewirausahaan, Apri menyebut pemuda hari ini tidak bisa memimpin umat karena hanya dicukupkan untuk berkerja, memenuhi tuntunan industri. Wirausaha yang ditumbuhkan pun dalam hal yang tidak sesuai dengan Islam.

“Pemerintah sangat mendukung industri kreatif yang tidak sesuai dengan Islam. Contohnya, Citayam Fashion Week. Kemudian, Farel Prayoga yang viral karena nyanyian kemudian diangkat menjadi duta kekayaan intelektual. Betapa rendahnya saat ini peran pemuda kita. Ini yang perlu kita sadari bersama,” pungkasnya.[]

Artikulli paraprakPraktisi Pendidikan Sayangkan Proses Pendidikan di Sekolah Tidak Bisa Wujudkan Anak yang Taat
Artikulli tjetërMalam Pergantian Tahun Ajang Maksiat?
Visi : Menjadi media yang berperan utama dalam membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhan mengembalikan kehidupan Islam. Semua isi berupa teks, gambar, dan segala bentuk grafis di situs ini hanya sebagai informasi. Kami berupaya keras menampilkan isi seakurat mungkin, tetapi Linimasanews.com dan semua mitra penyedia isi, termasuk pengelola konsultasi tidak bertanggungjawab atas segala kesalahan dan keterlambatan memperbarui data atau informasi, atau segala kerugian yang timbul karena tindakan berkaitan penggunaan informasi yang disajikan. Linimasanews.com tidak bertanggungjawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis yang dihasilkan dan disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik “publik” seperti Opini, Suara Pembaca, Ipteng, Reportase dan lainnya. Namun demikian, Linimasanews.com berhak mengatur dan menyunting isi dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menjauhi isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras. Segala isi baik berupa teks, gambar, suara dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Linimasanews.com. Semua hasil karya yang dimuat di Linimasa news.com baik berupa teks, gambar serta segala bentuk grafis adalah menjadi hak cipta Linimasanews.com Misi : * Menampilkan dan menyalurkan informasi terbaru, aktual dan faktual yang bersifat edukatif, Inspiratif, inovatif dan memotivasi. * Mewadahi bakat dan/atau minat sahabat lini masa untuk turut berkontribusi membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhannya mengembalikan kehidupan Islam melalui literasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini