Suara Pembaca
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Benny Kabur Harman mengatakan, “Jangan tajam kepada kami yang ada di luar pemerintahan sedangkan teman-teman yang di dalam kok tumpul,” saat menyoroti kinerja kepolisian ketika uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri, Komjen Listyo Sigit (20/1).
Sependapat dengan Benny K. Harman, sebagai rakyat, sebagai anggota masyarakat, dan sebagai warga negara, hal senada juga kami tuntut agar lebih diprioritaskan. Bukankah setiap warga negara berhak diperlakukan sama sesuai prinsip hukum “Equality before the law”?
Polemik hukum krusial yang terjadi di tengah masyarakat sekarang ini adalah hukum dan aparatnya hanya merangkul pada kawan, bengis pada lawan. Padahal, publik mendambakan aparat hukum yang mengayomi dan menjamin rasa keadilan. Terlalu banyak kasus yang terjadi akhir-akhir ini yang menguras emosi, logika, dan nalar publik. Sebab, hukum seakan bisa dimiliki oleh sekelompok individu. Akhirnya, menimbulkan rasa ketidakpercayaan publik pada institusi hukum, khususnya polisi.
Amanah yang diberikan seberapa pun level dan limitnya, kelak harus dipertanggungjawabkan, bukan hanya kepada pimpinan, tapi juga kepada Sang Khalik, pemberi napas kehidupan. Jadi, berlakulah bijak. Bijak dalam tindakan, bijak dalam ucapan, dan bijak dalam teladan.
Awiet Usman, Dumai-Riau