Medsos Candu?

0
90

Oleh. Choirin Fitri

Remaja—Mau enggak mau media sosial saat ini punya nilai khusus di dunia kita. Tak hanya biasa saja, tetapi punya nilai istimewa. Sepakat atau enggak, nih?

Coba saja tengok pada benda gepeng yang ke mana-mana kita bawa! Berapa, sih, jumlah aplikasi medsos yang tampak? Satu, dua, tiga, ataukah lebih?

Jawaban ini menandakan kalau medsos enggak bisa dipisahkan dari ruang hidup kita. Bisa jadi, sehari enggak berkunjung ke akun medsos dan berinteraksi dengan teman-teman di sana, seperti ada yang kurang. Hayo, siapa yang pernah merasakan ini?

Teknologi komunikasi yang mengalami perkembangan pesat membuat kita mudah berinteraksi dengan siapa pun, kapan pun, dan di mana pun. Tak hanya yang berjarak dekat, yang jauh pun bisa terhubung dengan lancar berkat benda pipih bernama gawai. Meski enggak menutup kemungkinan malah menjauhkan yang dekat. Kok bisa?

Bisalah. Tengok saja, saat ini meski duduk bareng dengan keluarga atau teman, eh, cengengesan alias bercandanya malah dengan teman medsos! Interaksi pun juga begitu. Kalau dengan orang-orang sekitar, cukup say hello. Eh, beda banget dengan teman medsos, intens banget.

Rasanya ada yang salah dengan semua ini, ya? Harusnya, teknologi membuat kita lebih mudah berkomunikasi dengan yang lainnya, bukan malah menjauhkan yang dekat. Sepakat?

Ditambah lagi kalau sudah scroll medsos sana-sini, waktu duduk manis pun bisa jadi habis tak bersisa. Why? Karena kita sudah merasa nyaman dengan postingan yang berseliweran di gawai kita. Tahu-tahu sudah terlewat sekian menit, bahkan jam, hanya untuk scroll sana-sini. Hem, merasa rugi enggak, sih?

Enggak rugi sebenarnya, jika yang kita scroll dan nikmati ada nilai positifnya untuk hidup kita. Seperti, menambah pemahaman, pengetahuan, ataupun kepekaan rasa kita pada sesama. Sayangnya, enggak semua konten yang ada di medsos bernilai positif. Banyak pula yang negatif.

Uniknya lagi, medsos ini punya efek candu. Ibarat narkoba yang bakal bikin sakaw pecandunya, medsos pun demikian. Hasil teknologi ini mampu memberikan efek kecanduan pada manusia. Enggak heran, jika tangan sudah memegang gawai, secara otomatis jemari akan gercep scroll sana-sini. Mata pun enggak mau ketinggalan. Alat indra ini bakal menikmati apa saja yang menarik untuk dilihat. Telinga pun berbuat hal yang sama, yaitu mendengar apa saja konten yang disajikan. Enggak lupa, seluruh tubuh memberikan respons, hingga semuanya ikut menikmati. Jika berhenti, ketagihan pun jadi efek pasti.

Padahal, Allah telah mengingatkan bahwa semua ini hanyalah kesenangan dunia dalam firman-Nya:

فَمَآ اُوْتِيْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚوَمَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ وَّاَبْقٰى لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۚ

“Apa pun (kenikmatan) yang diberikan kepadamu, maka itu adalah kesenangan hidup di dunia. Sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal.” (Surah Asy-Syu’ara:36)

Namanya juga kesenangan dunia, pasti hanya sementara, enggak bakal abadi. So, rugi banget jika hidup kita hanya untuk duduk atau rebahan bermalas-malasan dengan scroll medsos sana-sini. Mending kita ambil tawaran Allah untuk menikmati kenikmatan yang ada di sisi Allah. Yaitu, kenikmatan yang lebih kekal dan lebih baik bagi orang yang beriman plus bertawakal.

Kenikmatan apa itu? Kenikmatan ber-Islam kafah. Yaitu, ber-Islam dalam seluruh sendi-sendi kehidupan kita, menjadikan Islam sebagai solusi atas segala permasalahan yang ada. Selain itu, menjadikan Islam sebagai standar terbaik untuk menjalani hidup, dengan tujuan hanya meraih rida-Nya.

Dengan menggenggam Islam inilah, kita enggak bakal mudah kecanduan medsos hingga melalaikan kewajiban kita sebagai seorang muslim seperti salat, menuntut ilmu, berdakwah, berbuat baik, dll. Ngeri banget, ya, kalau gegara medsos, terus kita terlena dan meninggalkan kewajiban kita sebagai seorang muslim? Nauzubillahimindzalik.

Artikulli paraprakPemuda dan Sandi Perubahan Hakiki
Artikulli tjetërInvestasi China, Menggadai Kedaulatan di Balik Cuan
Visi : Menjadi media yang berperan utama dalam membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhan mengembalikan kehidupan Islam. Semua isi berupa teks, gambar, dan segala bentuk grafis di situs ini hanya sebagai informasi. Kami berupaya keras menampilkan isi seakurat mungkin, tetapi Linimasanews.com dan semua mitra penyedia isi, termasuk pengelola konsultasi tidak bertanggungjawab atas segala kesalahan dan keterlambatan memperbarui data atau informasi, atau segala kerugian yang timbul karena tindakan berkaitan penggunaan informasi yang disajikan. Linimasanews.com tidak bertanggungjawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis yang dihasilkan dan disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik “publik” seperti Opini, Suara Pembaca, Ipteng, Reportase dan lainnya. Namun demikian, Linimasanews.com berhak mengatur dan menyunting isi dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menjauhi isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras. Segala isi baik berupa teks, gambar, suara dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Linimasanews.com. Semua hasil karya yang dimuat di Linimasa news.com baik berupa teks, gambar serta segala bentuk grafis adalah menjadi hak cipta Linimasanews.com Misi : * Menampilkan dan menyalurkan informasi terbaru, aktual dan faktual yang bersifat edukatif, Inspiratif, inovatif dan memotivasi. * Mewadahi bakat dan/atau minat sahabat lini masa untuk turut berkontribusi membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhannya mengembalikan kehidupan Islam melalui literasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini