Mencari Mata Air Kesejahteraan

0
31

Suara Pembaca

Duhai, setiap hari kenyataan pahit merangsek dalam setiap kepala dan memenuhi dada rakyat menengah ke bawah. Satu persoalan belum usai, menyusul persoalan lain yang tak kalah pelik. Slogan September Ceria seakan menertawakan kondisi yang bertentangan dengan makna slogan tersebut.

Bagai pungguk merindukan bulan. Peribahasa itu menjadi cermin pada upaya rakyat dalam mencari kesejahteraan. Slogan “September Ceria” nyatanya tak mampu mendatangkan kebahagiaan. Justru di awal bulan, kado pahit diberikan negara dengan naiknya BBM nonsubsidi. Belum lagi, harga beras yang masih melambung tinggi.

Beras merupakan makanan pokok negeri ini. Namun, harganya yang meroket membuat banyak rakyat menjerit. Apa yang terjadi pada negeri ini sungguh membuat rakyat terus mencari mata air kesejahteraan. Berbagai upaya dilakukan oleh rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut, tetapi tetap tak terjangkau.

Ketahanan pangan yang dicanangkan seakan mengalami kemacetan total sebelum memulai prosesnya. Terlebih, solusi pemerintah saat terjadi kenaikan harga bahan pokok, dalam hal ini beras adalah membuka keran impor. Padahal, impor bisa mematikan produktivitas petani padi.

Saat ini pun, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi mengaku kesulitan mencari negara untuk mengimpor beras. Menurutnya, ini imbas sejumlah negara yang membatasi ekspor pangan, termasuk India yang baru menghentikan ekspor komoditas tersebut. Jokowi, dalam orasinya di Institut Pertanian Bogor pada Jumat, 15 September 2023, memaparkan perkiraannya soal tantangan yang berpotensi akan dihadapi Indonesia, termasuk soal krisis pangan. Ia menyinggung soal upaya kerasnya memperbesar cadangan strategis nasional untuk beras (15/9).

Jika impor beras tetap dijadikan primadona, maka kedaulatan pangan hanya sebatas angan semata. Inilah potret sistem kapitalisme yang dianut oleh negeri ini. Rakyat harus terus mencari mata air kesejahteraan di negeri kaya ini. Selama sistem kapitalisme yang diterapkan, negara akan menghindar dari tugas utamanya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Mencari mata air kesejahteraan adalah sebuah kemustahilan dalam sistem kapitalisme. Kesalahan tata kelola sistem ekonomi saat ini meniscayakan kemiskinan dan penderitaan karena kapitalisme menceraikan negara dari tanggung jawabnya kepada rakyat. Seharusnya, rakyat dan penguasa muslim menyadari kesalahan besar ini. Setelah itu, rakyat dan penguasa muslim mengganti sistem rusak dengan sistem yang baik, yakni sistem yang berasal dari Zat Yang Maha Baik.

Afiyah Rasyad
(Aktivis Peduli Ummat)

Artikulli paraprakPolitik Tak Dapat Dipisahkan dari Agama
Artikulli tjetërBBM Kembali Naik, Rakyat Kian Pelik
Visi : Menjadi media yang berperan utama dalam membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhan mengembalikan kehidupan Islam. Semua isi berupa teks, gambar, dan segala bentuk grafis di situs ini hanya sebagai informasi. Kami berupaya keras menampilkan isi seakurat mungkin, tetapi Linimasanews.com dan semua mitra penyedia isi, termasuk pengelola konsultasi tidak bertanggungjawab atas segala kesalahan dan keterlambatan memperbarui data atau informasi, atau segala kerugian yang timbul karena tindakan berkaitan penggunaan informasi yang disajikan. Linimasanews.com tidak bertanggungjawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis yang dihasilkan dan disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik “publik” seperti Opini, Suara Pembaca, Ipteng, Reportase dan lainnya. Namun demikian, Linimasanews.com berhak mengatur dan menyunting isi dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menjauhi isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras. Segala isi baik berupa teks, gambar, suara dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Linimasanews.com. Semua hasil karya yang dimuat di Linimasa news.com baik berupa teks, gambar serta segala bentuk grafis adalah menjadi hak cipta Linimasanews.com Misi : * Menampilkan dan menyalurkan informasi terbaru, aktual dan faktual yang bersifat edukatif, Inspiratif, inovatif dan memotivasi. * Mewadahi bakat dan/atau minat sahabat lini masa untuk turut berkontribusi membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhannya mengembalikan kehidupan Islam melalui literasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini