Linimasanews.com, Tajuk Berita- Penyebaran virus corona (COVID-19) dan dampaknya kian mengerikan. Data harian jumlah orang yang dilaporkan positif terpapar virus terus mencatat rekor baru. Belum ada tanda-tanda jumlah penyebaran virus ini akan melandai. Beberapa ahli menyebutkan, tingkat penyebaran saat ini bahkan masih belum mencapai puncaknya. Dahsyatnya serangan corona bisa menyerang siapa saja, tanpa mengenal usia, pekerjaan, status sosial dan sebagainya.
Di berbagai berita media, dikabarkan bahwa beberapa tokoh, pejabat publik telah positif terpapar virus corona. Ada walikota, bupati, menteri, termasuk Sekda DKI Jakarta yang telah meninggal dunia. Virus corona sudah menghilangkan banyak nyawa. Para tenaga kesehatan yang sejatinya merupakan garda terdepan sekaligus harapan kita di masa-masa sulit seperti saat ini pun ikut menjadi korban.
Sudah lebih dari seratus orang dokter yang meninggal dunia. Alih-alih, mereka seakan menjadi tumbal terdepan dan menjadi korban. Media juga memberitakan rumah sakit yang mulai kewalahan menampung pasien. Lebih mengerikan lagi, tempat pemakaman di beberapa daerah juga dilaporkan sudah hampir penuh. Namun sangat disayangkan, pada kondisi yang serba sulit ini, agenda pesta demokrasi yaitu pilkada serentak akan tetap digelar pada 9 Desember mendatang.
Tahapan yang baru saja dilalui adalah pendaftaran pasangan calon. Namun, pandangan beberapa kalangan yang menilai bahwa agenda pilkada terkesan terlalu dipaksakan benar adanya. Padahal, sebenarnya ada opsi untuk menunda karena alasan pandemi yang terjadi saat ini. Bila dikaitkan dengan bahaya penyebaran virus corona, tahapan penyelenggaran pilkada jelas sangat mungkin menjadi klaster baru yang mengkhawatirkan.
Alangkah bijaknya bila pilkada ditunda. Selain bisa meminimalisir potensi penyebaran virus akibat kerumunan massa, pemerintah bisa lebih fokus dalam penanganan virus corona. Ya, hendaknya memang prioritas utama saat ini adalah bagaimana negara memaksimalkan perannya dalam menuntaskan virus corona ini.
Penyelenggaraan apapun tidak akan berjalan lancar dan sukses jika virus masih menghantui bangsa ini. Jangan sampai pemerintah tetap memaksakan pilkada, sementara di sisi lain seakan mengabaikan dan membiarkan ancaman keselamatan warga [Linimasanews|NS].