Suara Pembaca
Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor mengalami kenaikan hingga 30 persen. Kondisi ini diungkapkan Kepala Bidang Pelayanan Medik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, dr. Andy Prianto. Ia mengatakan, tren kasus ISPA mengalami kenaikan diakibatkan polusi yang melewati angka ambang batas.
Wajar polusi kini kian menjadi tren. Banyak pembangunan masif infrastruktur, pusat-pusat perbelanjaan, maupun pemukiman mewah. Selain itu, industrialisasi telah menjadi pusat pembangunan kota sehingga menimbulkan kepadatan ruang dan banyaknya transportasi yang memenuhi ruang publik serta ancaman degradasi ekologi.
Udara adalah perkara vital dalam kehidupan manusia. Tanpa udara, manusia dan makhluk lainnya tidak akan bertahan hidup. Polusi yang semakin parah akan memunculkan beragam penyakit seperti ISPA. Jika kondisi ini tidak segera ditangani, maka akan mengganggu jalannya kehidupan manusia. Bahkan, hal itu dapat menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Konsep pembangunan yang ramah lingkungan selayaknya dihadirkan di tengah-tengah masyarakat. Negara harus memastikan sektor industri menggunakan sistem produksi dan teknologi yang bersih dan ramah lingkungan, membatasi penggunaan kendaraan yang terbukti mencemari lingkungan, membangun jalan yang ramah bagi para pejalan kaki, serta mengadakan transportasi umum yang nyaman dan murah untuk mendukung aktivitas masyarakat. Selain itu, negara juga turut mendorong riset-riset pengolahan limbah, pengembangan material ramah lingkungan, dan teknologi hijau. Negara pun harus terus-menerus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan dengan melibatkan para pakar untuk berkontribusi menyelesaikan masalah lingkungan.
Akan tetapi, kondisi demikian agak sulit kiranya jika prinsip pembangunan negeri ini masih setia dengan ala kapitalisme. Negara memberi ruang bagi individu atau kelompok tertentu untuk menguasai aset-aset umum yang seharusnya dikelola oleh Negara. Akhirnya, korporasi bisa bebas mengeksploitasi lingkungan tanpa peduli dampaknya.
Islam sangat memperhatikan kelestarian lingkungan. Kita bisa belajar pada masa Kekhalifahan Abbasiyah, terdapat kebijakan yang menganjurkan penggunaan sumber daya alam secara bijaksana dan menjaga keseimbangan ekosistem. Kekhalifahan menjadi mercusuar peradaban dengan pembangunan kota-kota skala internasional pada masanya.
Konsep perencanaan tata ruang tidak hanya memperhatikan aspek sosial masyarakat, tetapi juga kelestarian alam. Aspek sosial menjadi hal yang tidak lepas dari pembangunan karena pemerintahan Islam berupaya agar pembangunannya bernilai spiritual.
Mayang Trisna Wardani
(Mahasiswa Pascasarjana, Bogor)