Menulis Ideologis

0
361

Oleh: Ulfah Sari Sakti

Tak pernah membayangkan akan menjadi seorang jurnalis dan akhirnya berhijrah serta tergabung dalam komunitas penulis ideologis. Tentunya banyak tambahan ilmu dan persaudaraan.

Cerita berawal dari setamat kuliah. Sebagaimana kebanyakan alumni sarjana di kotaku (Kendari-Sulawesi Tenggara), aku pun sibuk mencari lowongan kerja sembari menunggu pendaftaran CPNS. Lowongan kerja yang menarik hatiku pada saat itu yaitu menjadi jurnalis.

Basic ilmu sarjana perikanan tidak sinkron dengan bidang kerja jurnalistik, apalagi job desk awal, aku diterima di perusahaan surat kabar di kotaku, yaitu jurnalis ekonomi bisnis (Ekobis). Meskipun begitu, dengan belajar kepada jurnalis senior dan tekun membaca berita-berita Ekobis, aku pun dapat beradaptasi dengan cepat.

Sekitar 7 tahun menjadi jurnalis surat kabar lokal, aku memutuskan untuk resign. Apalagi suami juga telah memintaku untuk full time mengurus anak dan keluarga. Penghasilan suami pun telah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Resign dari kerja membuatku jadi lebih fokus mengikuti kajian Islami rutin mingguan dan mulai tergabung dalam komunitas penulis opini ideologis.

Banyak ilmu baru yang kuterima dengan menjadi penulis opini ideologis, di antaranya tulisan opini yang dibuat harus berisi fakta, analisis, dan solusi Islam. Hal ini berbeda dengan ilmu jurnalistik yang kuterima sebelumnya yaitu “meliput peristiwa dengan tahu sedikit di antara yang banyak, dan biarkan pembaca yang menyimpulkan tulisan berita kita.”

Menjadi penulis ideologis merupakan kesyukuran tersendiri bagiku. Selain mendapatkan ilmu baru, aku pun dapat berdakwah lewat tulisan guna menjaring pahala jariyah Semakin hari semakin bertambah tsaqofah Islam, tidak terkecuali ilmu parenting Islami. Dengan bertambahnya ilmu, otomatis membuat diri semakin terjaga dari hal-hal yang melanggar syariat. Selain itu, perkembangan kebijakan pemerintahan atas nama kesejahteraan rakyat pun tak luput dari pengamatan.

Sungguh, sistem pemerintahan Islam sangat jauh berbeda dengan sistem pemerintahan sekuler seperti saat ini. Salah satunya disebabkan karena sistem pemerintahan Islam bersumber dari hukum Allah SWT. (Al-Qur’an dan As-Sunnah), sehingga pastinya menjadi solusi semua permasalahan berbangsa dan bernegara.

Sedangkan hukum dalam pemerintahan sistem sekuler saat ini bersumber dari pikiran manusia yang lemah dan terbatas.
Disisi lain, fakta kesejahteraan saat sistem pemerintahan Islam masih tegak (13 abad) sangat berbanding terbalik dengan fakta kesejahteraan sistem pemerintahan saat ini.

Negeri-negeri Islam saat ini, meskipun kaya akan sumber daya alam, tetapi dikuasai negera kafir. Begitu pula kebijakan pemerintahannya yang diintervensi negera kafir. Tidak heran jika para pengemban dan kelompok dakwah yang amar maruf nahi munkar dianggap berlawanan dengan rezim, akan mengalami persekusi.

Kembali kepada dakwah tulisan ideologis, dengan bergabung dalam komunitas penulis ideologis, menjadikan kesadaranku tentang dakwah sebagai poros kehidupan semakin menguat. Demi meningkatkan kualitas dakwah tulisan, aku mengikuti berbagai kelas online.

Ternyata sungguh luas cakupan dakwah tulisan ideologis karena jika ingin dakwah tulisan minimalis, kita bisa membuat quotes dan design. Aku pun mempelajarinya. Begitu pula dakwah fiksi Islami dan fiksi yang berlatar belakang sejarah. Aku selalu belajar dan berdoa agar tetap istiqomah dalam dakwah tulisan.

Bersyukur karena selain dakwah tulisan di medsos dan media online, tulisanku telah dibukukan, baik berbetuk solo maupun antologi. Semoga tulisan-tulisan tersebut bermanfaat di dunia dan akhirat.

Ya Allah, hamba bersyukur karena telah tergabung dalam jamaah dakwah. Lancarkan dakwah tulisan kami agar sistem Islam kembali tegak dan menjadi rahmatan lil alamin. Semoga semakin banyak lagi muslimah yang menekuni dakwah tulisan ideologis.

Bagiku, dakwah melalui tulisan ideologis membuka wawasan, menambah ilmu sekaligus menambah pahala. Ilmu ini merupakan ilmu yang tidak kita peroleh di bangku sekolah. Ilmu ini, ilmu yang insyaAllah akan mengantarkan kita ke surga.

Ingatlah wahyu yang pertama diturunkan Allah SWT. kepada Rasulullah Saw. yaitu tentang membaca, yang mana membaca berkaitan dengan aktivitas menulis. Sebagaimana firman Allah SWT. dalam Surah Al-Alaq ayat 1-5 yang bila diterjemahkan menjadi Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Ingat pula menuntut ilmu dan berdakwah merupakan kewajiban setiap Muslim.

Rasulullah Saw. bersabda, “Tholabul ilmi faridhotan’alaa kulli muslimin.”
“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu Muslim.”

Rasulullah saw juga bersabda:
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga” (HR Muslim)

Adapun dalil kewajiban berdakwah terdapat hadis Rasulullah Saw:
“Sungguh jika Allah memberi petunjuk kepada seseorang melalui engkau (dakwahmu), maka itu lebih baik bagimu daripada engkau memiliki onta merah.” (HR Muslim)

Rasulullah saw juga bersabda:
”Sampaikanlah dariku meskipun hanya satu ayat.” (HR Tirmidzi)

Artikulli paraprakDulu untuk Duniawi, Kini Ukhrawi
Artikulli tjetërRetorika Mengguncang Dunia dengan Pena
Visi : Menjadi media yang berperan utama dalam membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhan mengembalikan kehidupan Islam. Semua isi berupa teks, gambar, dan segala bentuk grafis di situs ini hanya sebagai informasi. Kami berupaya keras menampilkan isi seakurat mungkin, tetapi Linimasanews.com dan semua mitra penyedia isi, termasuk pengelola konsultasi tidak bertanggungjawab atas segala kesalahan dan keterlambatan memperbarui data atau informasi, atau segala kerugian yang timbul karena tindakan berkaitan penggunaan informasi yang disajikan. Linimasanews.com tidak bertanggungjawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis yang dihasilkan dan disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik “publik” seperti Opini, Suara Pembaca, Ipteng, Reportase dan lainnya. Namun demikian, Linimasanews.com berhak mengatur dan menyunting isi dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menjauhi isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras. Segala isi baik berupa teks, gambar, suara dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Linimasanews.com. Semua hasil karya yang dimuat di Linimasa news.com baik berupa teks, gambar serta segala bentuk grafis adalah menjadi hak cipta Linimasanews.com Misi : * Menampilkan dan menyalurkan informasi terbaru, aktual dan faktual yang bersifat edukatif, Inspiratif, inovatif dan memotivasi. * Mewadahi bakat dan/atau minat sahabat lini masa untuk turut berkontribusi membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhannya mengembalikan kehidupan Islam melalui literasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini