Merindukan Mata Air Keadilan

0
159

Suara Pembaca

Jauh panggang dari api. Begitulah mata air keadilan di negeri ini. Meski disebut negara hukum, namun hukum seakan tumpul ke atas, hanya tajam ke bawah. Betapa banyak gambaran jomplang yang menyayat hati rakyat.

Tragedi Kanjuruhan awal Oktober tahun lalu memberikan luka yang teramat dalam pada keluarga korban dan masyarakat pada umumnya. Tragedi yang menelan banyak korban itu membuat masyarakat meminta pemerintah mengusut tuntas aparat dan pelaku lainnya.

Nahas, putusan sidang Sabtu kelabu di Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 silam, menuai polemik. Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya menjatuhkan vonis bebas pada dua terdakwa yang merupakan anggota polisi. Majelis Hakim menyebut keduanya tidak terbukti melakukan tindak pidana terkait kasus tragedi Kanjuruhan yang telah menewaskan 135 orang (18/3).

Betapa miris, seakan-akan hukum tampak mandul dan mengeringkan mata air keadilan. Seharusnya, pengusutan tuntas itu tak berhenti pada aparat yang menjaga laju pertandingan berlangsung, tetapi seluruh korporasi dari penyelenggara sampai pimpinan klub sepakbola juga tak lepas dari jerat penyidikan. Namun, beginilah potret keadilan di negeri yang mendedikasikan diri pada sistem kapitalisme.

Sistem kapitalisme merupakan hukum buatan manusia yang sudah pasti cacat dan lemah. Sebab, aturan yang dibuat berdasarkan penilaian manusia terkadang objektif, kadang pula subjektif. Manusia sendiri adalah makhluk yang lemah, terbatas, dan butuh pada yang lain.

Itulah penyebab hukum bisa direvisi dan diubah sesuai kepentingan yang ingin dicapai. Aturan bisa diganti jika menyalahi kepentingan tertentu. Dengan ini, jelas, aturan agama tak dibiarkan masuk dalam ranah kehidupan oleh sistem kapitalisme. Hal ini jelas berbeda secara dengan hukum Islam.

Islam agama yang sempurna dan sesuai fitrah. Kesempurnaannya terjamin karena berasal dari Dzat Yang Maha Sempurna, Allah SWT. Hukum Islam tidak pandang bulu. Siapa pun yang melanggar syariat Islam, akan ditakzir atau disanksi sesuai ketentuan syariat Islam.

Urusan nyawa bukanlah perkara main-main. Maka, qishos akan ditegakkan kepada siapa pun, sesuai syariat Islam. Baik sengaja atau tidak sengaja atau mirip dengan sengaja, semua ada ketentuannya.

Islam menjaga agama, akal, dan jiwa. Jangankan 100 nyawa, satu nyawa yang terbunuh, akan diusut tuntas. Meski pelakunya adalah penguasa, ia harus menanggung perbuatannya. Sanksi Islam berfungsi sebagai pencegah bagi yang lain melakukannya lagi, sekaligus penghapus dosa bagi pelaku kelak di akhirat.

Afiyah Rasyad
(Aktivis Peduli Ummat)

Artikulli paraprakSistem Buruk Cetak Pejabat Korup
Artikulli tjetërSyekh Ahmad Abdul Nasir As’ad Al Safadi dari Palestina Hadiri Tarhib Ramadan di Pekanbaru
Visi : Menjadi media yang berperan utama dalam membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhan mengembalikan kehidupan Islam. Semua isi berupa teks, gambar, dan segala bentuk grafis di situs ini hanya sebagai informasi. Kami berupaya keras menampilkan isi seakurat mungkin, tetapi Linimasanews.com dan semua mitra penyedia isi, termasuk pengelola konsultasi tidak bertanggungjawab atas segala kesalahan dan keterlambatan memperbarui data atau informasi, atau segala kerugian yang timbul karena tindakan berkaitan penggunaan informasi yang disajikan. Linimasanews.com tidak bertanggungjawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis yang dihasilkan dan disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik “publik” seperti Opini, Suara Pembaca, Ipteng, Reportase dan lainnya. Namun demikian, Linimasanews.com berhak mengatur dan menyunting isi dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menjauhi isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras. Segala isi baik berupa teks, gambar, suara dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Linimasanews.com. Semua hasil karya yang dimuat di Linimasa news.com baik berupa teks, gambar serta segala bentuk grafis adalah menjadi hak cipta Linimasanews.com Misi : * Menampilkan dan menyalurkan informasi terbaru, aktual dan faktual yang bersifat edukatif, Inspiratif, inovatif dan memotivasi. * Mewadahi bakat dan/atau minat sahabat lini masa untuk turut berkontribusi membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhannya mengembalikan kehidupan Islam melalui literasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini