Oleh. Zian A.
Reportase—Wajah-wajah muslimah sumringah, tampak kompak bahagia dan bersemangat menghadiri gelaran Liqo’ Syawal Akbar dan Talk Show dengan Tema “Indahnya Ukhuwah Islamiyah” yang diinisiasi oleh Majelis Ibu Taat Allah Klaten pada Kamis, 18 Mei 2023 lalu.
Hadir dalam perhelatan akbar tersebut sekitar 250 muslimah dari berbagai kecamatan di Klaten. Diantaranya Tulung, Polanharjo, Wonosari, Karang Anom, Jatinom, Manisrenggo, Prambanan, Klaten Selatan, Gantiwarno, bahkan Jogonalan.
Liqo’ Syawal ini diadakan bertujuan untuk memahami definisi dan hukum ukhuwah Islam, menyatukan kaum muslimin yang terpecah belah karena perbedaan pemahaman, memahami penghalang dan hambatan ukhuwah Islam serta mewujudkan ukhuwah Islam secara Kaffah.
Menurut Istiqomah, Ketua Panitia Majelis Ibu Taat Allah Klaten, gelaran Liqo’ Syawal ini dibuat dikarenakan kerinduan muslimah akan ukhuwah Islam, dan ingin menyatukan kaum muslimah dalam satu aqidah yang kuat. Juga sebagai jawaban atas mirisnya terpecahnya kaum muslimin dalam perkara penentuan satu syawal, dan perbedaan dalam hal furu’iyyah (cabang).
“Sedih sekali, sekarang fakta umat islam terpecah belah, saling tidak peduli, baik lingkup Indonesia maupun dunia, mereka disibukan dengan urusan-urasan mereka sendiri, padahal kita satu tubuh.” Tambah Istiqomah.
Liqo’ Syawal berbalut Talk Show ini dihadiri oleh dua narasumber, Alfiyah Karomah, S.Tr.Kes. dan Wening Cahyani, A.Md.,Vet. Mereka tak sendiri, hadir pula Bunda Sri Lestari selaku Muslimahpreneur sebagai moderator di tengah-tengah mereka.
Wening Cahyani memaparkan bahwa ukhuwah Islamiyah adalah persaudaraan yang berlandaskan persamaan Aqidah, berlandaskan kebersamaan dalam agama Islam. Ia tak terbatas oleh wilayah, geografis, kebangsaan maupun batasan keturunan. Siapa pun dan di mana pun. Ketika seorang beragama Islam, maka ia bersaudara dengan umat Islam lainnya.
Tak lupa ia mengutipkan dalil akan wajibnya ukhuwah Islamiyah.
“Allah berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 10, yang artinya “Orang-orang beriman itu sesunguhnya bersaudara, sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah kepada Allah supaya kamu mendapat Rahmat.” Artinya, tidak ada persaudaraan kecuali antar sesama mukmin.” Paparnya.
Sementara itu, Alfiyah menyoroti fenomena terpecahbelahnya kaum Muslim. Ia mencontohkan perbedaan kaum Muslim terkait awal dan akhir Ramadhan.
“Sungguh miris, kita ini ummatan Wahidah, umat yang satu, sejatinya sesama saudara itu harus saling menghormati dan menyayangi. Bukan saling menghina atau merendahkan.” Ungkapnya.
Selain itu, ia juga mencontohkan ukhuwah yang digambarkan oleh Rasulullah pada saat hijrah ke Madinah. Rasul mempersaudarakan Abdurrahman bin Auf dengan Sa’ad bin Ar-Rabi’. Ia juga menyampaikan bahwa kaum muslimin butuh lem untuk merekatkan ukhuwah islam.
“Kaum Muslim butuh lem, lem yang merekatkan, lem itu adalah sebuah institusi yang menyatukan, yang akan menyatukan seluruh kaum muslimin tanpa sekat kebangsaan, yakni Kh1l4f4h Islamiyah.” Tambahnya.
Selain Talk show, Liqo’ Syawal juga dimeriahkan oleh tim Halqoh Kids yang menampilkan puisi bertajuk “Ibu”, Tahfidz surah An-Naba’ 1-15 dan surah Al-Alaq 1-10, tidak ketinggalan juga tim Nasyid Dawai syariah yang makin menyemarakkan pertemuan akbar muslimah di kabupaten Klaten ini.