Muliakan Martabat Guru

0
150

Suara Pembaca

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemenristek Dikti) akan membuat marketplace atau lokapasar yang akan digunakan sebagai talent pool tenaga guru. Ide Mendikbudristek Nadiem Makarim tersebut dikritik karena dinilai tidak pantas dan seolah menyamakan guru dengan barang dagangan. Salah seorang guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) Kota Bekasi, Maryani, menilai gagasan Nadiem dinilai merendahkan martabat guru (27/5).

Pendidikan adalah pilar penting dalam membangun sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM menentukan maju mundurnya sebuah masyarakat dan peradaban. Dalam dunia pendidikan, guru adalah elemen vital yang berperan penting untuk mengajar dan mendidik generasi bangsa. Itu adalah tugas yang mulia. Sudah seharusnya mereka diposisikan mulia.

Namun, realita guru di dalam peradaban kapitalisme dilihat dengan sudut pandang yang berbeda. Mereka dianggap sebagai komoditas bisnis yang bisa diperjualbelikan. Jasa mulia mereka tidak dihargai dengan nilai yang sepadan. Berbeda dengan penyanyi, artis, dan pesohor lain yang lebih dihargai.

Seyogianya negara memperhatikan kesejahteraan hidup guru agar bisa fokus dalam mencetak generasi cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan dunia. Negara harus mengalokasikan dana yang cukup untuk urusan ini. Negara mendorong dan memfasilitasi mereka untuk memberikan pendidikan terbaik bagi generasi. Bukan menyediakan marketplace dan menjajakannya seperti barang dagangan.

Islam sangat menghargai guru dan ilmu. Sebagaimana di zaman Rasulullah SAW, tawanan Perang Badar boleh bebas setelah mengajari anak-anak. Gaji guru tersebut sekitar 15 dinar (kurang lebih Rp15 juta rupiah sekarang), dan siapa saja yang menulis buku akan mendapatkan hadiah emas seberat buku yang ditulisnya.

Mayang Trisna Wardani
(Mahasiswa Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun-Bogor)

Artikulli paraprakIlusi Mengentaskan Pengangguran dalam Sistem Kapitalisme
Artikulli tjetërNegara Kejar Prestise, Rakyat Menangis?
Visi : Menjadi media yang berperan utama dalam membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhan mengembalikan kehidupan Islam. Semua isi berupa teks, gambar, dan segala bentuk grafis di situs ini hanya sebagai informasi. Kami berupaya keras menampilkan isi seakurat mungkin, tetapi Linimasanews.com dan semua mitra penyedia isi, termasuk pengelola konsultasi tidak bertanggungjawab atas segala kesalahan dan keterlambatan memperbarui data atau informasi, atau segala kerugian yang timbul karena tindakan berkaitan penggunaan informasi yang disajikan. Linimasanews.com tidak bertanggungjawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis yang dihasilkan dan disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik “publik” seperti Opini, Suara Pembaca, Ipteng, Reportase dan lainnya. Namun demikian, Linimasanews.com berhak mengatur dan menyunting isi dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menjauhi isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras. Segala isi baik berupa teks, gambar, suara dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Linimasanews.com. Semua hasil karya yang dimuat di Linimasa news.com baik berupa teks, gambar serta segala bentuk grafis adalah menjadi hak cipta Linimasanews.com Misi : * Menampilkan dan menyalurkan informasi terbaru, aktual dan faktual yang bersifat edukatif, Inspiratif, inovatif dan memotivasi. * Mewadahi bakat dan/atau minat sahabat lini masa untuk turut berkontribusi membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhannya mengembalikan kehidupan Islam melalui literasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini