Oleh: Siti Khadijah Sihombing, S.Pd. (Aktivis Dakwah, Pemerhati Generasi Muda)
Hari ini kita hidup di sistem kufur kapitalisme. Dalam sistem ini, standar kehidupan jauh dari syariat Islam. Tidak lagi melibatkan Allah dalam segala aktivitas. Tak terkecuali, dalam memilih pasangan hidup.
Padahal, sebagai Muslim kita tahu bahwa menikah adalah sunnah Rasulullah. Menikah itu adalah ibadah yang paling lama dari segala ibadah yang kita lakukan dalam kehidupan.
Karena itu, untuk menikah butuh ilmu dan kesiapan dalam segala hal. Dalam menentukan kriteria dan memilih pasangan hidup, seorang Muslim juga harus mengikuti perintah Rasulullah SAW. Sayangnya, dalam memilih pasangan, hari ini kebanyakan Muslimah lebih mengutamakan kemapanan dan ketampanannya saja. Sementara, masalah agama tidak lagi menjadi prioritas. Sebab, mereka merasa kemapanan dan ketampanan bisa membawa kepada kebahagiaan.
Begitu menyedihkan memang. Seharusnya, sebagai hamba mengikuti apa yang Allah perintahkan dan yang Rasulullah SAW ajarkan. Dalam memilih pasangan hidup pun harusnya mengikuti apa yang Rasulullah ajarkan, bukan malah menyelisihinya.
Rasulullah bersabda,
تُنْكَحُ المَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ، تَرِبَتْ يَدَاكَ
“Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung.” (HR al-Bukhari)
Berdasarkan hadis tersebut, jelaslah bahwa kita harus menikahi seseorang karena agamanya. Karena, hanya ketaatanlah yang akan membawa kepada kebahagiaan.
Jadi, jika ada seorang lelaki yang baik agamanya tetapi tidak sesuai kriteria yang kita harapkan, harusnya kita memikirkan dengan baik dan mengikuti hadits di atas. Jika tidak, kesengsaraan yang akan kita dapatkan.
Sebagaimana hadits Rasulullah SAW,
إذا جاءَكم من ترضَونَ دينَهُ وخلُقَهُ فأنكِحوهُ إلَّا تفعَلوا تكُن فتنةٌ في الأرضِ وفسادٌ
“Bila orang yang agama dan akhlaknya kamu ridhai datang melamar anak gadismu, maka nikahkan dengannya. Sebab bila tidak, akan terjadi fitnah di muka bumi dan banyak kerusakan.” (HR Tirmizy dan Al-Hakim)
Jelaslah bahwa agama itu lebih penting dari segalanya. Sebab, seseorang yang taat kepada Rabbnya, maka dia akan selalu melakukan segala aktivitasnya sesuai perintah Allah. Tak terkecuali dalam memperlakukan istrinya.
Kita lihat saja hari ini. Banyak kita jumpai seorang suami melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada istrinya, ada juga suami yang tidak mau menafkahi istrinya dengan berbagai alasan yang terkadang tidak lazim. Itulah akibat dari ketidaktaatan para lelaki kepada Allah.
Suami yang tega melakukan kemaksiatan seperti itu pertanda tidak taat kepada Allah. Sebab, jika suami taat kepada Allah dia tidak akan mau melakukan kemaksiatan apa pun kepada Allah. Dia akan melakukan segala macam cara agar istrinya bahagia hidup dengannya.
Itulah sebabnya kita sebagai Muslimah harus memilih lelaki karena agamanya. Dengannya, sebagai istri, kita akan diperlakukan dengan baik, akan dijadikan seperti ratu. Wajar saja ada yang mengatakan, “Menikahlah dengan suami yang tepat, maka kamu akan menjadi ratu di rumah tanggamu. Bila menikah dengan suami yang salah, maka kamu akan jadi babu di rumah tanggamu”.
Itulah sebabnya, sangat utama memilih pasangan hidup dengan melihat agamanya terlebih dahulu. Sebab, ketaatan akan membawa kebahagiaan, sedangkan kemaksiatan akan membuat sengsara. Wallahua’lam bishawab.