Oleh. Sri Purwanti
Hai, Bestie, siapa nih yang bercita-cita ingin berpendidikan tinggi? Wah, keren banget.
Mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, salah satu cara kita untuk mengeksplor potensi guna memperbaiki kualitas diri. Tentunya, kita semua pengen dong bisa berkontribusi untuk kemajuan negeri. Ya, walaupun banyak jalur lain, sih, untuk menunjukkan kontribusi tersebut.
Well, karena pendidikan itu penting banget. Wajar ya, jika pemerintah kita hari ini, sungguh berusaha keras mengatur rencana agar bisa mendongkrak kualitas pendidikan Indonesia. Dilakukanlah pemerataan akses ke pendidikan tinggi berkualitas, mensuport agar lulusan perguruan tinggi, bisa menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Nggak hanya itu, pemerintah juga membantu tata kelola pendanaan perguruan tinggi. Serta, dilakukan pula peningkatan daya saing pendidikan tinggi.
Hebat ya, Bestie? Namun, sebagai seorang pemuda pemudi muslim, kita pun wajib tahu apa sebenarnya tujuan kita menempuh pendidikan. Apakah benar untuk berkontribusi? Nah, kontribusi bagaimana yang kita ingin kita lakukan?
Silakan memilih, tetapi jangan sampai kita teralihkan dari tujuan. Merasa cukup jika hanya menekuninya demi meraih prestasi hebat, karir bertingkat, atau kehidupan bermartabat. Wah, bahaya banget nih.
Istilah kata, kita melakukannya hanya untuk kepentingan dunia kita. Ini, mah, pemuda sekuler namanya.
Lalu, mana nih kontribusi kita sebagai pemuda muslim? Apa hayo bedanya kita dengan pemuda yang bukan muslim? Toh, mereka juga belajar, mereka juga punya cita-cita, mereka juga ingin berpendidikan tinggi dan berprestasi.
Sebagai seorang pemuda muslim, mari menunjukkan identitas kita. Kita tidak hanya ingin berprestasi untuk bekal di dunia. Namun, bekal akhirat juga.
Maka dari itu, selain bersungguh dalam pendidikan yang kita tempuh di bangku sekolah atau saat kuliah. Kita pun wajib semangat mempelajari landasan hidup kita. Yakni Islam itu sendiri.
Cita-cita yang tinggi, juga kita selaraskan dengan hakikat menjadi seorang muslim sejati. Kita pengen derajat kita ditinggikan oleh Allah. Masyaallah, Allah pun telah berjanji akan meninggikan derajat kita dengan ilmu. Dalam Al-Qur’an surah Mujadalah ayat 11 Allah berfirman:
“… Niscaya Allah Swt. akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Swt. Mahateliti apa yang kamu kerjakan.”
Wah, pasti semua mau, ya? Ada buktinya, lho, pemuda muslim zaman dulu yang Allah tinggikan derajatnya karena ilmu. Seperti ilmuwan muslim terkemuka. Ibnu Sina, sang bapak kedokteran, Al Khawarismi, bapak matematika penemu angka nol. Ada juga Abbas bin Firnas, sang penerbang pertama, dan masih banyak yang lainnya. Mereka semua adalah contoh pemuda yang berjaya dengan keilmuannya. Namun, tanpa meninggalkan agama. Menjadi pemuda berpendidikan tinggi, juga memiliki kepribadian yang Islami. Kece badai!
Bestie, supaya kita bisa seperti itu. Tentu tidak mudah, ya. Kita harus berusaha maksimal di ranah pribadi. Kita juga kudu ngajakin teman agar makin banyak yang berjuang bersama. So, yok, bersiap menjadi pemuda muslim berprestasi. Dunia hingga ke surga. Siap, Bestie?