Perlunya Berkhidmat kepada Suami

0
540

Oleh: Siti Khadijah Sihombing, S.Pd.
(Aktivis Dakwah, Pemerhati Keluarga Muslim)

Beberapa hari lalu, saya mengikuti kelas Komunitas Istri Strong yang mana pembicaranya adalah Ummu Sajjad. Dalam kelas itu, kita diajari bagaimana berkhidmat kepada suami dari mulai adab, sikap, bersyukur, dan lain-lain. Pokoknya pembahasannya simple, tetapi menusuk sampai ke relung hati.

Dari ikut kelas itu, rasanya diri ini tertampar dan meneteskan air mata. Bagaimana tidak, kita sebagai istri terkadang merasa sudah paling taat kepada suami dan sudah paling mengerti suami, sampai kita merasa sudah betul-betul berkhidmat kepada suami. Padahal, nyatanya diri kita masih belum mencapai kata khidmat.

Kita sebagai istri terkadang hilang rasa hormat kepada suami dan semua itu membuat kita tidak beradab pada suami. Saat suami berbicara, kita sebagai istri masih suka mendebatnya dan mendahului argumennya. Kita juga sering ngedumel dalam hati ketika apa yang suami berikan tidak sesuai ekspektasi kita. Sampai kita pun suka jaim di hadapan suami dan menolak keinginan suami yang harusnya kita tunaikan.

Ya Allah, sungguh pongahnya diri ini sebagai seorang istri sampai lupa kalau suami adalah manusia yang memiliki rasa ingin dihormati, disayangi, dihargai, dan dimengerti. Kadang kita sebagai istri selalu ingin menang sendiri, kita suka menuntut suami kita dengan segudang keinginan tanpa kita paham bahwa suami ingin memiliki waktu untuk dirinya sendiri (me time). Selain itu, suami juga memiliki keinginan untuk menyalurkan hobinya seperti kita para istri.

Kita sangat suntuk jika suami sepulang kerja selalu saja sibuk dengan menyalurkan hobinya. Kita juga kadang suka melarang-larang ketika suami kita mengeluarkan uang untuk menyalurkan hobinya. Padahal, suami juga memerlukan itu karena mereka jelas butuh refreshing setelah lelah dalam mencari nafkah. Selagi apa yang suami kerjakan tidak melanggar hukum syara’, maka sebaiknya sebagai istri kita hendaklah mendukungnya dan membiarkannya. Biarkan dia bahagia dengan hobinya agar dia bahagia.

Kita sebagai istri jangan egois. Jangan sampai kita hanya mementingkan diri kita sendiri dan jangan juga kita hanya peduli dengan keinginan kita sendiri. Maka dari itu, marilah kita berbenah diri agar kita menjadi istri yang berkhidmat kepada suami karena surga seorang istri berada pada ridho suaminya. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw.:

عَنِ الْحُصَيْنِ بْنِ مِحْصَنٍ، أَنَّ عَمَّةً لَهُ أَتَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَاجَةٍ، فَفَرَغَتْ مِنْ حَاجَتِهَا، فَقَالَ لَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” أَذَاتُ زَوْجٍ أَنْتِ؟ ” قَالَتْ: نَعَمْ، قَالَ: ” كَيْفَ أَنْتِ لَهُ؟ ” قَالَتْ: مَا آلُوهُ إِلَّا مَا عَجَزْتُ عَنْهُ، قَالَ: ” فَانْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ، فَإِنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ

“Dari Al Hushain bin Mihshan bahwa bibinya pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk suatu keperluan. Setelah urusannya selesai, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun bertanya kepadanya: “Apakah kamu mempunyai suami?” ia menjawab, “Ya.” Beliau bertanya lagi: “Bagaimana engkau baginya?” Ia menjawab, “Saya tidak pernah mengabaikannya, kecuali terhadap sesuatu yang memang aku tidak sanggup.” Beliau bersabda: “Perhatikanlah, akan posisimu terhadapnya. Sesungguhnya suamimu adalah yang menentukan surga dan nerakamu (dengan keridhaannya terhadapmu atau ketidaksukaannya terhadapmu.pent).” (HR. Ahmad 31/341 no.19003. Dishahihkan oleh al-Albani di Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah 6/220 no.2612)

Jika hari ini kita masih suka mengeluh dengan nafkah yang diberikan suami, kita kurang memperhatikan adab kita kepada suami. Saat kita selalu ngedumel dengan hobi suami atau bahkan kita menolak permintaan suami yang harusnya kita tunaikan karena kesibukan kita, maka hendaklah kita sadar dan berbenah diri. Kita seharusnya selalu memohon kepada Allah agar Allah memberikan kita kesabaran, ketabahan, kekuatan, dan rasa syukur supaya kita sebagai istri yang dirindukan surga dan kita tidak menjadi istri yang nusyu’ dan dilaknat Allah. Aamiin Allahumma aamiin. Kita juga harus selalu meminta maaf dan memohon keridhoan suami atas apa-apa yang kita lakukan agar Allah ridho kepada kita.

Wallahu a’lam bishowab.

Artikulli paraprakPolitik Bak Industri Dalam Sistem Demokrasi
Artikulli tjetërNegara Pelindung Ulama
Visi : Menjadi media yang berperan utama dalam membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhan mengembalikan kehidupan Islam. Semua isi berupa teks, gambar, dan segala bentuk grafis di situs ini hanya sebagai informasi. Kami berupaya keras menampilkan isi seakurat mungkin, tetapi Linimasanews.com dan semua mitra penyedia isi, termasuk pengelola konsultasi tidak bertanggungjawab atas segala kesalahan dan keterlambatan memperbarui data atau informasi, atau segala kerugian yang timbul karena tindakan berkaitan penggunaan informasi yang disajikan. Linimasanews.com tidak bertanggungjawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis yang dihasilkan dan disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik “publik” seperti Opini, Suara Pembaca, Ipteng, Reportase dan lainnya. Namun demikian, Linimasanews.com berhak mengatur dan menyunting isi dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menjauhi isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras. Segala isi baik berupa teks, gambar, suara dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Linimasanews.com. Semua hasil karya yang dimuat di Linimasa news.com baik berupa teks, gambar serta segala bentuk grafis adalah menjadi hak cipta Linimasanews.com Misi : * Menampilkan dan menyalurkan informasi terbaru, aktual dan faktual yang bersifat edukatif, Inspiratif, inovatif dan memotivasi. * Mewadahi bakat dan/atau minat sahabat lini masa untuk turut berkontribusi membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhannya mengembalikan kehidupan Islam melalui literasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini