Potret Buram Generasi, Hadirkan Islam Sebagai Solusi

0
363

Oleh: Yenni Sarinah, S.Pd. (Penulis, Pegiat Literasi Islam, Selatpanjang-Riau)

Reportase—Komunitas Muslimah Bangkit Meranti (MBM) yang berisikan para muslimah yang peduli dengan lingkungan dan generasi, berkali-kali mentaja kegiatan positif dengan arah pandang bahwa generasi Muslim di daerah perbatasan wajib disadarkan untuk kembali kepada Islam. Betapa banyak derita yang dialami orang tua dalam membersamai tumbuh kembang generasi muda di daerah perbatasan yang sangat dekat dengan negara Singapura dan Malaysia ini. Terutama masalah narkoba dan kejahatan lainnya.

Komunitas MBM memandang pemuda adalah agen perubahan di masa yang akan datang. Mereka memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan kehidupan sebuah peradaban besar. Pada merekalah disematkan sosok-sosok yang kuat, cerdas, kritis, tangguh dan penuh semangat juang yang tinggi. Namun, kini semakin hari, semakin mudah kita temukan berbagai kerusakan dan kenakalan generasi muda yang sangat memprihatinkan terjadi di sekitar kita.

Akibatnya, generasi muda kita terjerumus ke dalam kehidupan yang serba bebas, mulai kehilangan jati dirinya yang sesungguhnya yaitu generasi pejuang, generasi gemilang. Kehidupan yang serba bebas itu dilihat dari generasi yang kehilangan adab, jauh dari tuntunan agama, kecanduan narkoba, seks bebas, tawuran, aksi begal, perundungan, pornografi, konsumsi miras, bahkan praktik l3sbi4n, 94y, b1s3ksu4l, dan tr4ns93nd3r (L-6-13-T).

Ketika masalah ini muncul, Komunitas MBM memandang penting untuk merencanakan program-program preventif dan pembenahan, serta solusi alternatif yang fundamental untuk melindungi generasi muda dan mengembalikan mereka pada kemuliaan Islam.

Sehingga, label umat terbaik, pemimpin peradaban manusia di muka bumi ini pantas diemban oleh generasi Muslim. Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Qur’an surah Ali Imran ayat 110:

“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang ma’ruf (kebaikan), dan mencegah dari yang munkar (keburukan), dan beriman kepada Allah.”

Kesadaran akan kewajiban amar ma’ruf nahi munkar ini tidak bisa dilakukan secara individual dalam level keluarga saja. Maka, harus ada sekelompok orang yang bergerak melakukan perubahan dan menangkal dampak buruk yang terjadi bukan secara parsial saja namun harus dari akar masalah kerusakan generasi. Sehingga, kerusakan yang terus berulang bahkan sudah di level tumbuh subur di tengah generasi muda kita saat ini dapat menemukan solusi konkrit yang totalitas yaitu dengan Islam.

Talk Show yang diselenggarakan di Gedung Serbaguna Jalan Olahraga, Desa Bantar, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau ini berlangsung hikmat pada Ahad, 27 November 2022. Mulai dari 08.00 WIB sebagaimana terjadwal. Namun karena terkendala hujan lebat dan sebagian rute perjalanan tergenang banjir, maka acara optimal terlaksana dari 09:30 WIB hingga 12:30 WIB.

Talk show ini mendatangkan Ustadzah Sri Lestari, S.E., seorang mubalighah Riau asal Pekanbaru dan Ustadzah Yenita Angkat, S.K.M., seorang penggerak Komunitas Muslimah Mengaji Bengkalis (MMB) dari Kabupaten Bengkalis, Riau.

Talk show ini dihadiri kurang lebih 150-200 peserta yang berasal dari MT Selatpanjang Kota, MT Desa Anak Setatah, MT Desa Sialang Pasung, MT Desa Sungai Cina, MT Desa Bokor, MT Desa Bantar, dan beberapa tokoh masyarakat di antaranya Ermalinda, S.E., dari PKK Kecamatan Rangsang Barat, Nurjamilah dari Lembaga penyuluh agama Kecamatan Rangsang Barat, Jumiati, S.Ag., seorang guru MTs Desa Anak Setatah, dan Dewi Kartika Sari, S.Pd., sebagai Ibu Kepala Desa dan Ketua PKK Desa Bantar.

Talk show juga dibuka dengan pemutaran video profil perkenalan Komunitas MBM dan video yang menampilkan betapa generasi ini telah rusak sejak lama, dan akar masalahnya adalah pada penerapan sistem yang tidak mendukung generasi untuk bangkit menjadi generasi terbaik.
Ustazah Irma Yanipa, Ama.Pd. sebagai master of ceremony (MC) membuka acara dengan salam dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ananda Azzaratul Aulia Putri. Berlanjut kata sambutan ketua panitia sekaligus ketua Komunitas MBM, Siti Sapura, S.Pd. dan testimoni dari beberapa orang tokoh masyarakat.

Testimoni tokoh pertama disampaikan oleh Nurhayati (Ibu RT wilayah setempat) menuturkan keprihatinan buruknya adab generasi saat ini kepada orang tuanya, baik sikap dan tingkah lakunya. Nurhayati berharap dengan hadirnya komunitas MBM ini, mampu membawa perubahan kepada generasi daerah perbatasan.

Selanjutnya, Testimoni tokoh kedua oleh Rosnizar (Ketua Muslimat Rangsang Barat) menuturkan turut berduka cita dengan keadaan generasi di daerah perbatasan ini. Beliau sebagai orang tua yang sudah mendidik anaknya dengan baik secara Islam pun tidak mampu menjamin anaknya selamat dari pergaulan bebas di masyarakatnya yang terpapar kerusakan. Beliau berharap Komunitas MBM mampu memberi kontribusi terbaiknya bagi generasi perbatasan ini.

Yenita membuka talk show dengan menuturkan bahwa kerusakan generasi ini bukan masalah individu, tetapi ini masalah sistematis. Sehingga, perkara kerusakan generasi harus dituntaskan dengan pergantian sistem dari sistem kapitalisme ala barat kembali kepada sistem Islam. Agar kita semua tidak menyesal.

Yenita mengajak audiens untuk menerima Islam sebagai solusi tuntas dari akar masalah generasi saat ini. Selanjutnya, Yenita memperkenalkan Ustadzah Sri Lestari kepada audiens dengan teriakan takbir.

Ustadzah Sri Lestari membuka pemaparannya dengan bertanya kabar audiens, membuka cakrawala berpikir audiens, dengan menceritakan kondisi dan fakta terbaru generasi. Sri menyadarkan audiens bahwa ada kegelisahan rusaknya generasi perbatasan yang menjadi garda terdepan dan tempat serangan utama dari pengaruh rusak ideologi barat. Ustadzah Sri mengatakan potret buram generasi ada dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

Faktor internal dari agama yang tidak kuat dari dirinya, karena tidak sekolah, sehingga dirinya yang memutuskan berbuat salah atau tidak melalui pola pikirnya. Semakin tinggi pemahaman akidahnya, maka semakin tinggi pula benteng agamanya dan kuat menjadi filter bagi serangan yang masuk. Faktor kedua ada di luar individu, yaitu faktor eksternal yang lebih luas lagi terutama kondisi sistem yang ada di masyarakat.

Ustadzah Sri mengatakan bahwa sistem saat ini menggerogoti daya pikir generasi muda yang masih labil dan mudah terpengaruh, terutama melalui handphone yang terkoneksi dengan internet. Penguasa saat ini tidak menghack dampak buruk internet, terutama perihal pornografi dan pornoaksi yang menggiring generasi ke seks bebas.

Ustadzah Sri mengatakan bahwa budaya hedon sudah menuntut generasi kita mengeluarkan biaya lebih di luar biaya pendidikan. Sehingga lingkungan perkotaan yang hedon ini menggerus generasi muda yang baik berasal dari desa pun turut menjadi rusak terpapar faktor eksternal ini. Beliau mengajak audiens berpikir jauh untuk menyadarkan penguasa bahwa sistem yang diterapkan saat ini rusak dan merusak generasi muda kita.

Talk show dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang ditanggapi dengan sangat antusias oleh audiens hingga dibuka sebanyak 8 pertanyaan. Secara menyeluruh, para ibu mengharapkan solusi yang pasti dalam mereka membersamai generasi muda, anak-anak mereka. Ustadzah Sri mempromosikan juga kegiatan positif Komunitas MBM untuk dijadikan rujukan perbaikan masyarakat, yaitu dengan kembalikan akidah generasi dengan rutin halaqah mengkaji Islam dan menjadi dakwah sebagai poros hidup mereka.

Talk show pun ditutup dengan musikalisasi puisi oleh Ananda Fitri dari SMAN 2 Selatpanjang dan Ananda Zahira dari Desa Bantar yang mengundang deraian isak tangis air mata ibu-ibu yang hadir hingga sesi akhir. Betapa generasi ini sungguh memprihatinkan jika tidak memakai Islam sebagai solusi.

Acara Talk Show ini dapat ditonton ulang di link berikut : https://web.facebook.com/hazimah.khairunnisa/videos/1190773448214043/?idorvanity=680997210025272 dalam bentuk streaming facebook melalui Fanspage Komunitas Muslimah Bangkit Meranti, dan beri dukungan positif dengan klik bergabung pada link: https://www.facebook.com/groups/680997210025272/?ref=share.

Semoga kegiatan kecil ini mampu menjadi cikal bakal kebangkitan generasi gemilang dambaan masa depan bangsa. Aamiin Allahumma Aamiin.

Artikulli paraprakMarak Bullying, Tanda Lemahnya Sistem Pendidikan
Artikulli tjetërNegeri Subur Mau Impor Beras?
Visi : Menjadi media yang berperan utama dalam membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhan mengembalikan kehidupan Islam. Semua isi berupa teks, gambar, dan segala bentuk grafis di situs ini hanya sebagai informasi. Kami berupaya keras menampilkan isi seakurat mungkin, tetapi Linimasanews.com dan semua mitra penyedia isi, termasuk pengelola konsultasi tidak bertanggungjawab atas segala kesalahan dan keterlambatan memperbarui data atau informasi, atau segala kerugian yang timbul karena tindakan berkaitan penggunaan informasi yang disajikan. Linimasanews.com tidak bertanggungjawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis yang dihasilkan dan disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik “publik” seperti Opini, Suara Pembaca, Ipteng, Reportase dan lainnya. Namun demikian, Linimasanews.com berhak mengatur dan menyunting isi dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menjauhi isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras. Segala isi baik berupa teks, gambar, suara dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Linimasanews.com. Semua hasil karya yang dimuat di Linimasa news.com baik berupa teks, gambar serta segala bentuk grafis adalah menjadi hak cipta Linimasanews.com Misi : * Menampilkan dan menyalurkan informasi terbaru, aktual dan faktual yang bersifat edukatif, Inspiratif, inovatif dan memotivasi. * Mewadahi bakat dan/atau minat sahabat lini masa untuk turut berkontribusi membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhannya mengembalikan kehidupan Islam melalui literasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini