Resesi Penyebab PHK Terus Terjadi, Kemanakah Kita Akan Mencari Solusi?

0
208

Oleh: Ananda MR

Bestie, waktu masih duduk di sekolah dasar, kamu pernah diajarin ‘kan soal terjadinya bayang-bayang? Yap, bayang-bayang terjadi ketika cahaya terhalang oleh suatu benda. Namun, Bestie, dewasa ini ada bayang-bayang yang menakutkan seluruh dunia, loh. Bukan karena cahayanya terhalang raksasa atau monster, tapi karena uang. Hah? kok bisa? Sangat bisa, Bestie, karena pada kenyataannya uang menyebabkan bayang-bayang krisis ekonomi global itu ada.

World Bank sendiri telah menyatakan bahwa pada tahun 2023 akan terjadi resesi secara global. Seluruh negara di dunia akan terjun bebas ke dalam jurang resesi. Resesi bagaikan “wedhus gembel” yang akan menghitamkan atmosfer stabilitas ekonomi suatu negara dan dapat berakibat pada penurunan kesejahteraan masyarakat. Na’audzubillah.

Salah satu dampak resesi ekonomi yang sangat serius adalah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan ataupun industri, Bestie. Belakangan, nih, di Indonesia sendiri, sudah banyak perusahaan yang melakukan PHK.

Dilansir dari investor.id (2/11/2022), sebanyak 124 perusahaan yang bergerak di bidang Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) terpaksa melakukan PHK sebanyak 64.000 lebih pekerja karena melemahnya permintaan ekspor kepada perusahaan mereka. Hmm, huhu, sedih banget ya, Bestie.

Hal ini tak terkecuali, juga dirasakan oleh Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Produk Tekstil Provinsi Jabar (PPTPJB) Yan Mei. Mei menyatakan bahwa pabrik garmen miliknya di Kabupaten Bogor mengalami penurunan pesanan secara drastis sejak April 2022 hingga mencapai 50%. Kemudian, yang lebih parah terjadi ketidakstabilan pesanan di bulan-bulan selanjutnya.

Mei berharap pemerintah dapat segera menerapkan kebijakan yang dapat menolong industri tekstil saat ini. Mei juga menuturkan bahwa ia tidak ingin lagi melakukan PHK. Karena jika hal itu terus terjadi, Bestie, maka perusahaan pun akan mengalami kesulitan dalam memproduksi pesanan yang ada. Imbasnya, keuangan perusahaan pun juga akan semakin terganggu.

Dia mengkhawatirkan terjadinya inflasi yang semakin melonjak. Masyarakat akan lebih banyak mengalokasikan dana miliknya untuk berbelanja pangan sebagai kebutuhan dasar. Walhasil, daya beli masyarakat terhadap produk tekstil juga semakin merosot.

Jika banyak perusahaan yang melakukan PHK, maka hal ini akan memungkinkan terjadinya peningkatan jumlah pengangguran di negeri kita ini, Bestie. Akibatnya, akan banyak kepala keluarga yang tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Lebih parahnya, kejadian ini juga bisa mengancam tatanan sosial dalam masyarakat karena tingkat kemiskinan yang tinggi biasanya diikuti dengan tingkat kriminalitas yang tinggi.

Ya Allah, bagaikan rantai makanan, ya, Bestie, rantai yang saling berkaitan. Bedanya di rantai makanan saling menguntungkan, di dalam resesi yang terjadi malah keprihatinan, sungguh menyedihkan bukan, Bestie?

Sebenernya, apa sih yang memicu terjadinya resesi ini? Kenapa dampaknya begitu besar sampai mengancam kestabilan ekonomi seluruh dunia? Menurut Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, resesi terjadi karena World Bank begitu semangat untuk menaikkan suku bunga. Dengan naiknya suku bunga ini, diharapkan mampu menurunkan inflasi dan masyarakat akan menabung dalam jumlah yang besar. Sehingga, uang yang beredar dalam masyarakat akan berkurang dan inflasi dapat ditekan.

Namun di sisi lain, Bestie, baik resesi maupun inflasi sama-sama biang kerok dari terjadinya PHK. Jika resesi membuat pergerakan ekonomi lambat akan membuat perusahaan melakukan PHK untuk mempertahankan usahanya. Sementara inflasi membuat daya beli masyarakat turun karena kenaikan harga barang dan jasa secara terus menerus yang mana hal ini akan mengakibatkan pendapatan perusahaan berkurang. Ujungnya memungkinkan terjadinya PHK.

So, dari sini, kita dapat menyimpulkan, ya Bestie, bahwa dua permasalahan ekonomi yang begitu pelik ini saling berkaitan. Di saat inflasi teratasi, maka resesi akan terjadi dan di saat resesi teratasi inflasi akan terjadi. Hadehh, pusing, ya Bestie.

Ini semua dapat terjadi karena saat ini kita berada pada cengkeraman sistem kapitalisme yang pergerakannya berpusat pada sektor non riil berbasis riba. Sistem mata uang yang digunakan berupa uang kertas yang tidak ada nilainya, Bestie. The Fed, Bank Sentral AS dapat dengan mudah mencetak dollar hanya untuk menyelamatkan ekonomi mereka. Rupiah yang pergerakannya bergantung pada dollar juga akan terkena imbasnya jika dollar AS tidak stabil.

Selain itu, Bestie, sistem kapitalisme juga akan semakin melemahkan posisi pekerja karena PHK seringkali menjadi jalan pintas bagi perusahaan untuk menekan biaya produksi. Mereka begitu gampangnya melakukan PHK tanpa memikirkan bagaimana nasib kehidupan pekerja mereka di kemudian hari.

Lebih-lebih lagi, sistem ekonomi kapitalisme minim akan jaminan sosial,loh, Bestie. Padahal, tanpa pekerja, pendapatan perusahaan tidak akan dapat mengalir. Mirisnya, Bestie, di negara-negara seperti Skandinavia, Swedia, Denmark, Norwegia dan Finlandia, mereka menarik pajak pada rakyatnya rata-rata lebih dari 50%. Subhanallah, begitu teganya mereka memalak rakyatnya, ya Bestie.

Terus, solusinya gimana, dong, supaya krisis ekonomi tidak terjadi lagi? Supaya umat merasakan kesejahteraan? Tenang, Bestie, tidak usah gundah dan dilema. Rabb kita sudah menurunkan Islam sebagai solusi bagi seluruh permasalahan di kehidupan kita. So don’t worry and be happy.

Dalam Islam, sistem mata uang yang digunakan adalah emas yang jarang mengalami krisis dan cenderung stabil. Hmm, menarik, ya Bestie. Kira-kira kenapa emas bisa lebih stabil daripada uang kertas?

Jawabannya karena dalam sistem mata uang emas antara nilai intrinsik dan nominal akan memiliki kesamaan sehingga akan mengurangi terjadinya manipulasi dan pemerintah tidak akan mencetak uang seenaknya. Uang emas juga memiliki kurs yang stabil. Hal ini akan memberikan ketenteraman bagi perusahaan yang di bidang ekspor impor karena mereka tidak perlu khawatir mata uang negara tujuan mereka melemah.

Selain itu, mata uang emas juga akan membuat negara lebih meningkatkan penjagaan negara karena emas ataupun perak tidak mudah untuk lari dari satu negara ke negara yang lain kecuali menjadi harga barang yang memenuhi persyaratan. Eitss, nggak hanya itu, Bestie, dalam sistem Islam penguasa akan menyediakan lapangan pekerjaan yang luas bagi para rakyatnya.

Negara tidak akan terus menengadahkan tangannya pada pihak asing untuk menyelesaikan pengangguran. Negara juga akan memenuhi kebutuhan setiap rakyatnya dalam hal pemenuhan kebutuhan pokok, sekunder, maupun tersiernya. Hal ini dapat terjadi karena sistem ekonomi Islam berdiri di atas 3 pilar yaitu cara harta itu diperoleh (menyangkut kepemilikan), terkait pengelolaan kepemilikan, dan terkait distribusi kekayaan sehingga tidak akan terjadi kesenjangan ekonomi di tengah masyarakat.

MasyaAllah, Allahu Akbar, dari gambaran di atas, kita bisa tahu, nih, Bestie kalau sistem Islam sangat menyejahterakan kehidupan umat. Membiarkan kehidupan kita berada dalam sistem kapitalisme akan semakin menambah daftar kesengsaraan. Sudah seharusnya, solusi Islam menjadi refleksi bagi penguasa saat ini, bukan malah menyebarkan Islamofobia yang menyatakan Islam begitu mengerikan jika diterapkan. So, what are we waiting for? Sudah saatnya back to Islam aja, semua pasti ada solusinya.

Wallahu a’lam bishawwab.

Artikulli paraprakSudah Siapkah Masyarakat Indonesia Migrasi ke TV Digital?
Artikulli tjetërDampak Kapitalisasi, Kemajuan Negeri Menjadi Eksploitasi
Visi : Menjadi media yang berperan utama dalam membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhan mengembalikan kehidupan Islam. Semua isi berupa teks, gambar, dan segala bentuk grafis di situs ini hanya sebagai informasi. Kami berupaya keras menampilkan isi seakurat mungkin, tetapi Linimasanews.com dan semua mitra penyedia isi, termasuk pengelola konsultasi tidak bertanggungjawab atas segala kesalahan dan keterlambatan memperbarui data atau informasi, atau segala kerugian yang timbul karena tindakan berkaitan penggunaan informasi yang disajikan. Linimasanews.com tidak bertanggungjawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis yang dihasilkan dan disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik “publik” seperti Opini, Suara Pembaca, Ipteng, Reportase dan lainnya. Namun demikian, Linimasanews.com berhak mengatur dan menyunting isi dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menjauhi isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras. Segala isi baik berupa teks, gambar, suara dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Linimasanews.com. Semua hasil karya yang dimuat di Linimasa news.com baik berupa teks, gambar serta segala bentuk grafis adalah menjadi hak cipta Linimasanews.com Misi : * Menampilkan dan menyalurkan informasi terbaru, aktual dan faktual yang bersifat edukatif, Inspiratif, inovatif dan memotivasi. * Mewadahi bakat dan/atau minat sahabat lini masa untuk turut berkontribusi membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhannya mengembalikan kehidupan Islam melalui literasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini