Sejarah yang Terlupakan

0
105

Oleh: Arnianti Amir, S.Pd.

Tanggal 3 Maret 1924 Khilafah Utsmaniyah atau juga dikenal dengan Kesultanan Turki Utsmani (Ottoman), runtuh. Kejayaan Islam yang sudah tegak berdiri sejak 13 abad sebelumnya dan menguasai 2/3 wilayah dunia itu, kini hanya bisa menjadi fakta sejarah yang tak bisa dilupakan oleh umat mana pun.

Umat Islam yang dahulu bersatu di bawah penerapan syariat Islam secara penuh dengan Al-Qur’an sebagai dasar negara, hancur tercerai-berai menjadi lebih dari 50 negara.

Umat Islam yang dahulu disegani dan dihormati, saat ini tak lebih jadi bahan fitnah dan target kebencian umat-umat lain. Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah menjadi awal penderitaan umat Islam saat ini.

Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah sendiri terjadi begitu kompleks dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama hingga akhirnya benar-benar runtuh. Berakhirnya khilafah ditandai dengan deklarasi perubahan sistem pemerintahan Khilafah Utsmaniyah di Turki menjadi republik oleh Mustafa Kemal Attaturk.

Saat ini, sudah 99 tahun setelah penghapusan institusi terbesar kaum Muslim. Mungkin masih ada yang bertanya, apa yang hilang dengan runtuhnya khilafah? Di antara yang hilang akibat runtuhnya khilafah adalah:

Pertama, hilangnya penerapan hukum dari kitabullah. Padahal, hanya dengannyalah kemuliaan hidup akan diraih.

Kedua, hilangnya ukhuwwah islamiyyah, persaudaraan yang dilandasi kesamaan akidah. Umat Islam yang awalnya bersatu dalam satu negara besar, akhirnya dikerat-kerat menjadi lebih dari 55 bagian yang tidak sah menurut syariah.

Umat Islam ibarat satu tubuh, sebagaimana sabda Rasulullah: “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR. Muslim)

Ketika khilafah runtuh dan ‘tubuh’ umat ini dimutilasi. Masing-masing bagian dimasukkan dalam ‘kotak-kotak’ negara yang berbeda. Masing-masing negara itu pun terkunci dengan paham nasionalismenya. Akhirnya, ketika sebagian Muslim Palestina membela diri, berupaya mengembalikan tanah mereka yang dirampas, tetangga negeri Muslim dengan senjata dan tentaranya, tidak bergerak membantu. Ini menjadi pemandangan yang biasa.

Tidak mengherankan ketika musuh membantai Muslim di satu ‘kotak’ negara, justru Muslim yang lain menyediakan ‘kotak’ negaranya sebagai pangkalan militer untuk basis penyerangan terhadap saudaranya. ini satu hal yang tidak akan terjadi jika mereka hidup dalam naungan khilafah yang satu.

Sungguh, patut kita camkan lagi perkataan Umar bin Khattab, “Bilamana kita mencari kemuliaan selain dengan apa-apa yang Allah telah muliakan kita, maka Allah pasti akan menghinakan kita.” Jika begitu, akankah kita tetap berkeras tidak mau tunduk kepada hukum-hukum-Nya?

Artikulli paraprakPesta Miras Berujung Maut, Remaja Kian Amburadul
Artikulli tjetërGenerasi Muda Hilang Empati, Islam Hadirkan Solusi
Visi : Menjadi media yang berperan utama dalam membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhan mengembalikan kehidupan Islam. Semua isi berupa teks, gambar, dan segala bentuk grafis di situs ini hanya sebagai informasi. Kami berupaya keras menampilkan isi seakurat mungkin, tetapi Linimasanews.com dan semua mitra penyedia isi, termasuk pengelola konsultasi tidak bertanggungjawab atas segala kesalahan dan keterlambatan memperbarui data atau informasi, atau segala kerugian yang timbul karena tindakan berkaitan penggunaan informasi yang disajikan. Linimasanews.com tidak bertanggungjawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis yang dihasilkan dan disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik “publik” seperti Opini, Suara Pembaca, Ipteng, Reportase dan lainnya. Namun demikian, Linimasanews.com berhak mengatur dan menyunting isi dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menjauhi isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras. Segala isi baik berupa teks, gambar, suara dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Linimasanews.com. Semua hasil karya yang dimuat di Linimasa news.com baik berupa teks, gambar serta segala bentuk grafis adalah menjadi hak cipta Linimasanews.com Misi : * Menampilkan dan menyalurkan informasi terbaru, aktual dan faktual yang bersifat edukatif, Inspiratif, inovatif dan memotivasi. * Mewadahi bakat dan/atau minat sahabat lini masa untuk turut berkontribusi membangun kesadaran umat tentang fakta kebutuhannya mengembalikan kehidupan Islam melalui literasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini