Oleh: Tri Purwasih. P (C.L.F)
Tertegun diri ini ketika membaca sebuah pesan yang masuk di salah satu grup. Ya Rabb, sungguh ini semua adalah ketetapan-Mu. Seorang istri yang belum genap 100 hari kehilangan sang suami, kini harus kehilangan kembali salah satu buah hati.
Ujian adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah pada hamba-Nya. Ketika Allah timpakan suatu ujian, tidaklah ujian itu melebihi kemampuan hamba-Nya. Allah berfirman, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (TQS. Al Baqarah: 286)
Dalam melihat suatu ujian, kacamata kita sebagai manusia pastilah berbeda dengan kacamata Allah. Ketika ujian itu terasa berat, mintalah Allah untuk menguatkan pundak kita agar kita mampu melewatinya. Karena, ketika kita mampu bersabar, maka surga sebagai imbalannya.
Berkata Anas bin Malik r.a., “Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda, ‘Sesungguhnya Allah SWT berfirman, ‘Jika Aku menguji hamba-Ku dengan dua yang dicintainya, kemudian dia bersabar, maka Aku akan mengganti keduanya itu untuknya dengan surga’.”
Ujian bisa membuat kita makin taat. Namun, adakalanya ujian bisa membuat kita jauh dari Allah. Makin besar ketaatan seorang hamba, ujian akan makin berat. Ketika lulus, Allah naikkan derajat kita. Namun, jika belum, ujian yang sama akan terus berulang sampai kita lulus.
Sebagai Muslim, selayaknya kita memahami, setiap ujian yang kita hadapi, kita pasti mampu melewatinya. Meski diiringi deraian air mata, jangan pernah berputus asa. Sedih, pasti. Karena kita hanyalah manusia biasa. Namun, satu hal pasti yang harus kita yakini, dengan ujian yang kita hadapi, Allah gugurkan dosa-dosa kita yang bagaikan buih di lautan. Karena, itulah janji Allah SWT.
“Tidak ada seorang Muslim pun yang ditusuk oleh duri atau lebih dari itu, kecuali Allah pasti akan menghilangkan kesalahan-kesalahannya. Sebagaimana pohon yang menggugurkan daunnya.” (HR. Bukhari)
Kini, diri ini hanya mampu berdoa, “Ya Rabb, kuatkan kami. Jangan sampai ujian membuat kami (kaum Muslim) menjadi futur dan kufur. Selalu ingatkan kami bahwa ini semua adalah ketetapan-Mu. Kami ini lemah. Engkaulah yang Maha Perkasa. Hanya kepada-Mu-lah kami memohon dan berserah diri.”