Oleh: Ummu Sholahuddin
(Penulis & Pemerhati Remaja)
Jika cinta kepada Allah itu segalanya, maka meraihnya adalah sebuah kewajiban. Ianya yang harus ditebus dengan segala cara. Maka, hanya orang beriman yang memiliki sebaik-baik cinta kepada Allah. Allah berfirman:
وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ
“Orang-orang yang beriman lebih kuat cintanya kepada Allah.”
(QS Al-Baqarah: 165)
Sedangkan menurut Ibn Qayyim Al-Jauziyyah, “Ada empat bentuk atau empat macam cinta kepada Allah SWT, mencintai semua hal yang dicintai oleh Allah, mencintai sesuatu atau orang lain karena Allah, dan menyejajarkan cinta sebagaimana kecintaannya kepada Allah SWT.”
Cinta kepada Allah dengan melaksanakan segala syariat-Nya, memahami dien dengan sepenuhnya. Maka, urgensi dakwah itu sebagai penyalur segala ilmu. Tanpa dakwahnya Rasulullah, kita tak mengenal Islam. Tanpa dakwahnya pengemban dakwah, ummat akan terbodohkan dengan tipu daya syetan. Ummat mudah dipecah, bahkan diadu domba.
Muh. Ramli mengungkapkan, “Dakwah itu cinta. Cinta yang akan mengantarkan kita pada keridhaan dan rahmat Allah Ta’ala. Cinta yang akan membuka mata dan pikiran kita betapa indahnya Islam dengan syariat-Nya. Cinta yang akan menyadarkan kita bahwa Allah begitu sayang dan betapa rindunya Rasulullah untuk bertemu dengan kita.”
Maka, Islamlah yang membawa manusia dalam cinta dan dakwah. Lisan mengalir nasihat penuh cinta, dan tulisan pun bisa teruraikan dengan penuh hikmah.
Writing is love, menulislah wahai diri!
Karena menulis adalah bukti cinta kepada Allah. Menyebarkan syariat nan kamil melalui goresan pena, mencerdaskan umat dengan rangkaian kata demi kata yang bijak. Pramoedya Ananta Toer mengungkapkan, ” Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Writing is love, menulis akan berpahala jika diniatkan karena Allah semata. Rasulullah Saw. bersabda:
إنما الأ عمال بالنيات، وإنما لكل امرئ ما نوى
“Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR Bukhari dan Muslim)
Writing is love, menulis akan menorehkan karya yang kekal serta menjadi kebahagiaan kelak di akhirat. Maka, menulislah dengan standar syariat. Ali bin Abi Thalib mengatakan, “Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak.”
Writing is love, kita bagian dari penoreh karya melalui pena.
Menulis, menulis, dan menulislah hingga Allah memenangkan janji-Nya buat kita. Allah berfirman:
“Allah SWT. telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih di antara kalian bahwa Dia pasti akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi ini, sebagaimana Dia pernah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa.” (QS An-Nur: 55)
Allahuakbar.