Oleh: Endang Sipayung
Ya Rasulullah…!
Entah kenapa saat menyebut namamu
Ada semburat rasa di relung hati
Andai sekarang engkau ada di tengah-tengah kami
Ingin rasanya ku berlari dan menumpahkan semua isi hati
Betapa kini kami begitu sangat tersakiti
Sebab tak ada lagi pembela kami
Ya Rasulullah…!
Di atas hamparan sajadah aku bersimpuh
Mengadukan rindu kepada Rabbku
Rindu ku padamu…
Ya Rasulullah…!
Ingin ku bercerita tentang harapanku akan dunia yang lebih baik
Dunia yang menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman
Dunia yang dipimpin khalifah sejati pemersatu umat
Dunia yang makmur, subur, penuh kedamaian
Ya Rasulullah…!
Andai sekarang engkau ada di tengah-tengah kami
Pasti kami tidak akan menderita seperti ini
Syariatmu ditinggalkan
Ummatmu dikucilkan.
Saudara-saudara kami dibelahan bumi lain terus dibombardir, dianiaya, dan disiksa
Ya Rasulullah…!
Bahkan kini engkau pun dinista
Dihina dengan hinaan yang sangat menyakitkan
Sungguh diri ini malu, ya Rasulullah…!
Kami banyak, ummat mu tidak sedikit
Namun, kami bagaikan buih di lautan
Karena tidak bisa berbuat apa apa ketika engkau dinistakan
Sungguh kami marah, kami murka…
Tapi apalah daya…
Ya Rasulullah…!
Sudah 14 abad yang lalu kaupergi meninggalkan kami
Sungguh kami rindu sosok pemimpin dan suri tauladan seperti mu
Andai dapat kutatap wajahmu
Pasti kan mengalir air mataku
Karena pancaran ketenanganmu
Ya Rasulullah…!
Semoga kelak diri yang lemah dalam amal ini
Dapat bertemu denganmu
Minum air dari telagamu
Dan layak mendapatkan syafaat mu
Allahumma solli ala Muhammad
Wa ‘alaa aali muhammad